Blurb
Pada usia seperempat abad, nasib Neswa terpelanting di dasar jurang ketidakpastian. Bayang-bayang kematian dan keputusasaan acapkali menggoda kesadarannya.
Hingga suatu siang, seseorang menemukan keberadaan Neswa; sebuah harapan baru mulai terbuka. Ia membawa Neswa untuk tinggal di sebuah Asrama bagi Guru Taman Kanak-Kanak. Perlahan tapi pasti, Neswa mulai bisa mengobati rasa traumanya terhadap nasib. Kutukan-kutukan kepada diri sendiri sebagai manusia tak berguna, pelan-pelan redam seiring ia berinteraksi dengan kanak-kanak.
Keterlibatannya sebagai guru TK, lebih jauh membawanya menyelami persoalan pendidikan tanah air, juga perkenalannya dengan Dinda: seorang kepala sekolah yang mempertaruhkan masa mudanya demi cita-cita memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anak usia dini. Sayangnya, ajal begitu cepat menjemput cita-cita, maupun masa muda Dinda.