Setelah Caesar putus dengan Reni, sebulan kemudian ia sudah jalan dengan perempuan lain yang dipanggil Didi. Didi berbeda dengan Reni, menurut Kancil. Kalau Reni orangnya keibuan dan suka mengayomi, kalau Didi itu supersebaliknya, dia itu agak serampangan, cuek dan terlalu berjiwa bebas.
Kancil malah menduga kalau Didi itu sebenarnya Maman yang sedang nyamar jadi perempuan. Soalnya, sifatnya mereka itu mirip. Sama-sama heboh, humoris dan cerewet. Teori Kancil itu baru terbantahkan waktu Maman dan Didi duduk bersama di meja panjang Warmes. Ternyata Didi cuma Maman versi perempuan. Bedanya, kalau Didi itu cantik sedangkan Maman jauh dari tampan.
Kancil pernah bertanya pada Caesar, di mana ia bertemu dengan gadis bernama Didi itu. Kata Caesar, dia dikenalkan Dimas waktu ia main ke sekolahnya Didi. Awalnya, Didi menolak keras waktu Caesar mendekatinya, ya, maklumlah tampang Caesar kan paling preman di antara anak-anak semua, tapi kemudian Didi pun luluh juga setelah usaha-usaha yang dilakukan Caesar.
Sedikit membahas Caesar, sejak awal pembentukan kelompok yang baru, dia sudah ditunjuk jadi panglima perang mereka. Alasannya, karena Caesar itu tangguh dan punya banyak taktik. Dia berpengalaman, karena dari semua anak-anak, dia yang paling dulu bergabung dengan geng motor.
Ada empat posisi inti yang harus dipenuhi di dalam kelompok mereka. Yakni, ketua, penasihat, sekretaris dan panglima perang. Barulah menyusul posisi-posisi yang lain. Tahun ini, kelompok mereka memilki 112 anggota resmi, dan terus bertambah setiap waktunya.
Sandru, menempati posisi sebagai ketua, karena memang dialah yang bisa bicara diplomatis serta pintar mengatur kelompok. Meski adakalanya dia bersikap impulsif karena dia agak suka fesyen dan sering lupa waktu saat mengaduk-aduk seluruh sudut Cibadak hanya untuk menemukan sepotong celana jins bekas yang sesuai, tapi kalau soal kelompok, kebijakan-kebijakannya bermanfaat untuk mereka semua. Sementara Sandi, adik Sandru, adalah penasihat di kelompok itu. Penasihat berguna ketika ketua mengambil keputusan tetapi keputusan itu meragukan, penasihat memiliki hak untuk membatalkan keputusan itu atas persetujuan anggota inti. Sedangkan Ibuy, merupakan sekretaris, tugasnya menyelesaikan masalah-masalah keanggotaan dan sebagainya. Sekretaris juga merangkap sebagai bendahara, jadi kalau bayar iuran kas ke si Ibuy juga.
Sebetulnya, Kancil mendapatkan posisi tinggi ketika awal pembentukan. Tapi karena dia menolak, tidak ada yang bisa memaksanya.
"Saya mah siluman," kata Kancil waktu itu. "Sok aja, yang lagi nggak bisa saya gantiin sebentar posisinya."
Jadi ketika Sandru berhalangan hadir untuk rapat, Kancil-lah yang menjadi pemimpinnya dan mengatur kelompok. Ketika mereka ada rencana konvoi dan Caesar tidak bisa ikut, Kancil-lah yang menggantikan posisinya menjadi panglima. Kenapa disebut hanya panglima bukannya panglima perang? Karena kalau sedang tidak ada keributan, ya, posisinya hanya jadi panglima saja, bukan panglima perang.
Keributan di jalanan, sebagian besar terjadi tanpa rencana. Tahu-tahu ketemu geng lain, tahu-tahu diserang, tahu-tahu sedang ditunggu. Jarang mereka menyerang duluan, kecuali kalau ada masalah yang betul-betul besar. Namun, jika terpaksa mereka harus menyerang geng lain, siasat dan taktik yang jitu wajib dirampungkan sebelumnya. Biasanya, soal itu, Caesar, Kancil, Sandi, Kemal dan Sandru yang rapat berlima, lalu hasilnya diumumkan kepada anggota yang lain.
Banyak yang berpikir, bahwa anak-anak geng itu adalah anak-anak yang kurang perhatian orangtua. Sayangnya, pendapat itu salah besar. Karena menurut hasil survey yang dilakukan Ibuy, sembilan puluh persen anggota berasal dari keluarga harmonis.
Jadi, jangan melulu salahkan latar belakang keluarga mereka. Salahkan darah muda mereka yang butuh pengakuan. Salahkan harga diri mereka yang ingin di puncak. Salahkan juga hormon remaja mereka yang sedang mendidih!