Satu bulan setelah Kancil putus dengan Seruni di telepon tempo hari itu, ia masih betah menjomblo. Meski ada satu perempuan bernama Endang yang gencar mendekati Kancil, tapi Kancil tidak pernah bisa memandang Endang sebagai perempuan yang layak dipacari. Bukan karena Endang bukanlah tipe idealnya, tapi lebih karena Endang terlalu berlebihan saat mengutarakan perhatiannya pada Kancil.
Endang adalah saudara sepupunya si Cungkring, salah satu anggota geng Secure Circle yang lain. Karena Endang ini rumahnya dekat dari Warmes, dia suka disuruh orangtuanya beli nasi rames ke si Tante. Dan saat itulah rupanya hatinya tertambat pada Kancil yang sedang main karambol bersama anak-anak.
"Cil, yeuh, ada salam lagi dari si Endang," ujar Cungkring dari depan gerbang. Endang tersipu malu-malu di samping Cungkring. Senyumnya tidak redup sampai Kancil menoleh.
Kancil mengangkat wajahnya yang tadi fokus ke papan karambol. "Hai, Endang," sapanya seraya mengangkat alis. "Disuruh Mamah lagi?"
"Iya, sama beli gorengan juga," ujar Endang seraya menghampiri Kancil. "Cil, gimana ...?"
"Gimana apanya?" tanya Kancil tidak paham.
"Salam Endang dibales kamu apa?"
Kancil tampak kebingungan. "Dibales 'hai' kan udah."
"Enggak salam balik gitu?" ujar Endang sambil senyum sok malu-malu.
Cungkring otomatis menertawakan kekikukkan Kancil di belakang kepala Endang. "Balesna naon?" bisiknya. (Balesnya apa?).
"Salam rindu, salam sayang dan salam cinta dong, ah!" ceplos salah satu teman Kancil yang bernama Sandi.