Dan pagi itu adalah salah satu kesialanku, kondisi motorku saat itu rusak. Kaca lampu depan retak, dan spakbor pecah. Bagaimana motorku bisa rusak seperti itu? Akan aku ceritakan.
Sebenarnya kejadian itu terjadi malam kemarinnya, saat aku baru saja menarik uang di ATM dan hendak keluar dai bilik. Aku tidak tahu ada seseorang yang tidak aku kenal sedang mengikutiku sedari tadi. Ketika aku keluar dari bilik, orang itu menghadangku. Wajahnya tertutup topeng, aku tidak mengenal jelas siapa orang di balik topeng itu.
Tanpa sepatah kata apapun, orang yang ada di hadapanku itu langsung menyerangku, dengan refleks cepat dan kemampuan bela diri yang aku miliki, aku berhasil membalas satu, dua pukulan, dan melancarkan tendanganku tepat di perutnya. Aku melihat orang itu jatuh terpental.
Ternyata setelah aku menjatuhkan satu orang, dari samping kiri ada satu orang lagi yang melancarkan pukulannya. Beruntungnya aku dikaruniai dengan sebuah refleks yang begitu cepat, lagi-lagi aku berhasil menangkisnya, dan berhasil membalas dua kali pukulan, hingga dia jatuh bersandar di kaca bilik mesin ATM.
Aku masih tidak tahu apa maksud mereka? Apa yang mereka mau dariku? Kenapa dia tiba-tiba menyerangku? Setelah berhasil melumpuhkan dua orang yang hendak menyerangku, aku segera menaiki motorku dan pergi meninggalkan lokasi. Segera menuju ke arah pulang, ini sinyal bahaya bagiku.
Namun, ternyata aku masih belum dijamin lolos dari mereka, di tengah jalan dari arah belakang aku melihat dua orang itu berboncengan mengejarku. Apa yang mereka inginkan sebenarnya? Salah apa aku? Aksi kejar-kejaran antara aku dan mereka pun berlangsung di jalanan yang sepi.
Aku melajukan motorku sekencang mungkin, di situasi itu aku tak menghiraukan tata tertib berlalu lintas, karena di dalam pikiranku aku ingin segera lolos dari kejaran mereka. Hingga pada akhirnya, secara tiba-tiba aku membelokkan motorku masuk ke jalan kampung. Aku bisa mengira pasti mereka terkejut, dan tidak siap membelokan motornya untuk terus mengikutiku.