Aku tidak menyangka, itu pencapaian besar selama aku berkarir. Bekerja di bidang yang aku sukai, mendapat apresiasi dan dipegangi tanggung jawab lebih besar lagi adalah sebuah impianku sejak lama.
Dari dulu memang itu yang aku dambakan, aku merasa itu mungkin dari hasil perjuanganku yang dari dulu sulit sekali tercapai. Kendala-kendala dari keluarga, membuatku kesulitan mencapai semua impianku. Kenapa tidak sedari dulu aku menekuni bidang itu, kenapa aku harus pulang dulu ke Palopo. Andai aku langsung ke Jogja dan bekerja di Jogjapolitan.
Malam itu di lantai dua, tempat kerja redaksi disulap menjadi ruang meeting, untuk mengadakan rapat tahunan redaksi. Agenda itu menjadi anggenda rutin di kantor Jogjapolitan. Banyak hal yang dibahas, mulai dari perkebangan koran dan laman situs online, agenda hari jadi Jogjapolitan, juga pengumuman promosi jabatan.
Mas Wildan sebagai Pemred duduk di bagian ujung, menerangkan visi misi dan harapan kedepannya. Di sebelah ada Mbak Ratna yang saat itu masih menjabat sebagai Wapemred.
Rapat itu telah berlangsung lebih dari dua jam, setelah membahas perkembangan konten-konten yang akan disajikan, mendengar keluh kesah para wartawan, dan mengevaluasi. Hingga suatu pembahasan yang ditunggu-tunggu, akhirnya disinggung oleh sang Pemimpin Redaksi Mas Wildan.
“Jadi berdasarkan keputusan manajemen, akan ada salah satu wartawan yang mendapatkan promosi jabatan.” Ruangan itu pun seketika hening, setelah kalimat itu terucap dari mulut Mas Wildan.