MENCARI SURGA 2

memia
Chapter #12

SEANDAINYA

Asyifa dan Meira sedang berjalan di sepanjang lorong menuju asrama putri, setelah menemui umi Aisyah dan kiai Hasan di kantornya.

"Kak Syifa kangen ya dengan suasana di pesantren?" tanya Meira setelah ia melihat kilatan berbinar di kedua mata Asyifa ketika menyaksikan santri putri yang sedang berseliweran di sekitar mereka.

"Sebenarnya suasana seperti ini tidak jauh berbeda dengan suasana di Jawa, tapi entah kenapa setiap pulang ke sini rasanya beda sekali."

Meira memaklumi, karena Asyifa tidak bisa setiap saat pulang dan menetap lama di tempat kelahirannya. Asyifa dan suaminya tidak bisa meninggalkan pesantren milik orangtua Fathir dalam jangka waktu yang lama.

Mereka berhenti di depan aula asrama putri, lalu masuk dan duduk di lantai yang beralaskan karpet, saat itu santri putri sedang bersiap untuk shalat ashar berjamaah.

"Aku juga sebenarnya kangen mengajar disini, mungkin Ali juga merasakan hal yang sama. Karena kami tumbuh besar bersama di pesantren," ucap Asyifa.

Meira tersenyum,"Tapi setidaknya ustad Ali masih berada disini, meskipun bukan lagi sebagai pengajar. Ustad Ali masih bisa sering berkunjung kemari," mengucap nama Ali, kenapa dadanya jadi berdebar lebih kencang.

Dua wanita ini, pernah menancapkan rasa kepada Ali. Tapi Asyifa sudah mengubur lama perasaannya karena kehadiran Fathir, sedangkan Meira masih menyimpannya dari pertama kali ia melihat Ali sampai sekarang.

Asyifa menatap kosong keluar aula, "Mengetahui yang sedang dialami Ann sekarang, membuatku ingin tinggal lebih lama disini. Menemaninya, membuatnya bertahan lebih lama dari perkiraan dokter."

Meira ikut terbawa sendu suasana.

"Mbak Ann lebih kuat dari yang kita lihat kak, dia hanya tidak menyadarinya. Dan seharusnya dia tidak melakukan pencarian yang terburu-buru seperti yang dilakukannya sekarang. Itu akan menyakiti ustad Ali, terlebih mbak Ann belum mengatakan apapun tentang penyakitnya."

Asyifa menarik napas, "Ann sedang berada dalam keadaan takut, takut meninggalkan Ali."

Kedua perempuan ini terdiam, mencoba memahami apa yang sedang dirasakan Ann.

Asyifa menepuk lengan Meira, menyadarkan kembali ke dalam realita, "Apa kamu mau kembali ke yayasan?"

"Iya, aku harus bertemu dengan oma untuk mengecek makanan untuk acaranya. Kak Syifa mau ikut?"

"Sepertinya aku ikut sekalian menemui Ann dan melihat keadaannya."

Meira mengangguk, mereka lalu mengambil wudhu untuk melaksanakan solar Ashar berjamaah sebelum kembali ke yayasan.

 

Ali ternyata pulang lebih cepat, sehingga bisa menjemput Ann di yayasan. Saat ia sampai di tempat itu, Ann baru saja keluar bersama Astrid dan Asyifa menuju parkiran mobil.

Lihat selengkapnya