MENCARI SURGA 2

memia
Chapter #21

PERMINTAAN

Pukul sepuluh malam, Ali menggendong Ann dari kamar mandi, lalu membaringkan tubuh yang terasa makin ringan itu di ranjang. Padahal Ann merasa tidak perlu sampai suaminya itu melakukan hal ini. Ia masih bisa berjalan hanya untuk ke kamar mandi. Tapi Ali memaksanya dan tentu saja Ann senang diperlakukan seperti itu.

Ann sudah berselimut, ia memperhatikan Ali yang mengambil sesuatu dari laci meja, sebuah kotak cantik berwarna putih. Ali menyerahkan kotak itu seraya berbaring di sebelah Ann. Dahi Ann mengerut, melihat wajah suaminya yang tersenyum manis ia kemudian membuka kotak itu. Sebuah kalung emas dengan liontin bulat berwarna ungu, sangat cantik.

"Aku yang memesan sendiri liontinnya, agak lama memang karena tokonya harus mencari warna ungu yang sesuai dengan rantai kalungnya." 

Ann kemudian menegakkan punggungnya, diikuti Ali.

"Ini, indah sekali kak," senyum Ann merekah.

"Hanya untuk istri yang tercantik dan terbaik." 

Ali kemudian memakaikan benda itu di leher Ann, ia puas sekali. Kalung itu sangat cocok dengan Ann. Membuat wajah pucat Ann terlihat lebih cerah.

Ali memeluknya dari belakang menciumi rambutnya yang masih tertutupi kerudung. Ia sebenarnya ingin Ann tidak malu memperlihatkan rambutnya yang rontok, tapi demi kenyamanan istrinya ia harus melihat Ann berkerudung meskipun sedang tidur bersamanya, "Jangan pernah berpikir untuk menyerah ya, aku akan selalu berdoa dan selalu berada disamping kamu.

Ann menyentuh liontin di lehernya, "Banyak hal yang tertunda dan terbengkalai karena aku kak, seharusnya kakak bisa tetap mengurus pekerjaan juga."

"Tidak apa-apa sayang, untuk apa aku mempunyai orang kepercayaan kalau dia tidak bisa memegang amanah yang aku berikan."

"Tapi sampai kapan kak?" 

Lirih suara Ann membuat Ali memutar tubuhnya, berhadapan dengan istrinya itu. Ia memandangi wajah yang selalu cantik di matanya itu.

"Keadaanku tidak baik-baik saja kak. Kita harus mengakui hal itu. Jangan terus seolah-olah aku bisa kembali normal seperti sebelumnya. "

Ali membuang napas, "Kamu kenapa Ann? Kamu tidak percaya dengan pengobatan yang selama ini kamu lakukan akan ada hasilnya?" 

"Aku percaya mungkin Tuhan sudah menyiapkan segalanya untukku kak."

"Maksud kamu?" mata Ali memicing.

"Hidupku tidak akan lama lagi, dan ini hanya waktu yang diberikan kepadaku untuk membuat kenangan untuk kita."

Lihat selengkapnya