Sudah hampir jam dua belas malam, Ali, Kiai Hasan dan Ustad Gofur hendak kembali ke pesantren. Di tengah jalan, mobil yang dikemudikan Ali itu disalip sebuah sedan hitam dengan lajunya yang cepat. Ketiganya sempat terkejut, tidak lama menyusul mobil putih mendahului dengan kecepatan yang hampir sama dengan mobil hitam.
Ali memperhatikan mobil putih itu dan mengenalinya, itu mobil yang membawa Ann dari pesantren, kemungkinan Ann juga berada didalamnya. Ali menghela napas lega, mengetahui Ann akan kembali ke pesantren dengan diantar temannya. Tapi ketika mobil putih itu berbelok mengikuti mobil hitam yang sudah berada jauh dari Ali, pemuda ini merasa heran.
Kiai Hasan merasa bingung ketika Ali menghentikan mobil di pertigaan jalan.
"Ada apa Al, mobilnya mogok?"
Ali merasakan lagi rasa cemas itu, dengan hati-hati ia menjawab pertanyaan Kiai Hasan.
"Saya melihat mobil yang menjemput Ann tadi, tapi dia tidak menuju pesantren. Saya, perasaan saya nggak enak Kiai."
Kening Kiai Hasan mengerut. "Ann kabur lagi?"
Ali mengangguk, "Iya kiai."
Kiai Hasan menoleh ke arah jalan yang dilalui mobil putih yang tadi berada di depan mereka, sekarang jalanan itu sudah kosong lagi.
"Ya sudah, susul saja sebelum jauh."
Mendapat persetujuan dari Kiai Hasan, Ali langsung berbelok untuk mengejar, meskipun mobil itu sudah sangat jauh. Ia berharap masih bisa menemukan mobil itu dan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Sedan putih itu tidak terlihat lagi, Ali masih menjalankan mobilnya dengan cepat sambil terus memperhatikan jalan. Ketika hampir menyerah, kedua mata Ali langsung melebar ketika menemukan sedan putih itu parkir di depan pagar sebuah rumah besar. Dengan satu perempuan yang sedang mondar-mandir di depan pagar yang terbuka itu, terlihat kebingungan dan takut.
Dengan dada yang berdebar, Ali berhenti di belakang mobil putih itu dan segera turun menghampiri salah satu teman Ann yang terlihat gelisah itu.
"Dimana Ann?"
Astrid kaget mendapati ada laki-laki menghampirinya, tapi seketika wajahnya berubah cerah karena mengenali sosok itu, seperti mendapat bantuan yang tidak disangka-sangkanya ia segera mengutarakan gelisahnya.
"Gue nggak tahu, tapi kayaknya di dalam sana. Tadi Ann diantar David, tapi David malah membawanya ke sini."
Wajah Ali menegang mendengar nama David. Tanpa bertanya lagi, Ali langsung menerobos pagar dan masuk. Disusul Kiai Hasan, ustad Gofur dan Astrid yang tidak sempat membangunkan Keyla yang masih tertidur di mobilnya. Perasaan gadis ini tidak ada bedanya dengan Ali, resah dan takut terjadi apa-apa pada Ann.
.
Dengan cepat Ann mendorong David dengan kedua kakinya hingga membuatnya terhuyung ke belakang. Ketika Ann akan berdiri, pusing menderanya, kepalanya terasa berputar, membuatnya kembali terduduk sambil memegangi kepalanya.