MENCARI SURGA

memia
Chapter #23

BIMBANG


Terhitung sudah dua bulan lebih, Ann dan Stephen saling mengenal dan menjadi dekat karena sering bertemu di komunitas Al-Hikmah hampir setiap hari. Setelah Stephen selesai dengan kuliahnya mereka menghabiskan waktu bersama teman-teman yang lain. Mengaji, mendengar kajian-kajian atau sekedar berbincang santai di cafe dekat kampus.

Selama itu pula, kadang Stephen menjemput dan mengantar pulang Ann ke rumah. Hingga oma dan tante Rosa sudah mengenalnya. Ann pintar membawa dirinya sebagai seorang muslimah, mampu menjaga pandangan maupun sikap. Begitupun dengan Stephen, pemuda yang sopan dan sangat menghargai wanita.

Namun tetap saja kehadiran laki-laki baru dalam kehidupan Ann belum bisa merubah keadaan hatinya yang selalu tertuju pada Ali. Selalu ada nama Ali dalam setiap doa tengah malamnya selain nama kedua orangtuanya. Selalu ada bayangannya dalam setiap langkahnya. Ann sebenarnya lelah, selalu mengalah pada hatinya. Ia ingin sekali mengubur setiap kenangan yang telah dilalui bersama laki-laki itu. Tapi sulit, ketika apa yang dilakukannya selalu berhubungan dengan laki-laki itu.

Setiap ia mengaji ataupun mendengar ceramah dari ustad Syarif yang adalah pendiri komunitas Al-Hikmah. Ingatannya selalu tertuju pada Ali, tentang bagaimana dulu Ali membantunya memperbaiki bacaan Al-quran sewaktu di pesantren. Tentang kesabarannya mengajarkan Ann menjadi muslimah yang baik, dan banyak hal baik lainnya.

Sebenarnya ia sendiri tidak tahu bagaimana perasaan Ali saat ini kepadanya. Karena ia sendiri tidak yakin apakah Ali memiliki perasaan yang sama dengannya atau hanya sekedar antara murid dan gurunya. Ali tidak pernah menunjukkan isyarat apapun. Ketika masih di pesantren pun, Ali tidak pernah menunjukkan ketertarikan dengan arti lain kepadanya. Bahkan sampai hari ini pun, Ann belum pernah mendapatkan kabar atau menerima pesan atau telepon dari Ali, membuat dirinya selalu menunggu pemuda itu untuk sekedar bertanya kabar. Membuat Ann perlahan menyadari dan mempunyai kesimpulan sendiri, bahwa ia ternyata hanya bertepuk sebelah tangan.

Ann meloloskan kembali tetesan air mata ketika dia selesai sholat tahajud. Sedikit tenang karena telah mencurahkan isi hati kepada yang kuasa. Dia hanya ingin petunjuk, untuk diberikan pencerahan akan kisah cintanya. Haruskah berhenti atau melanjutkan perasaan yang masih penuh tanda tanya sampai sekarang.

Diantara bimbangnya, sosok Stephen, mampir di kepalanya. Jujur, pemuda itu lah yang menghangatkan kembali suasana hati Ann. Membangunkan kembali gairah Ann dalam belajar agama. Menemaninya ketika rasa kehilangan terhadap papanya kembali membuatnya berduka.

Baru mengenalnya selama dua bulan, Stephen terlalu sempurna untuk Ann.

.


Dan Stephen ternyata mempunyai perasaan yang lebih terhadap gadis yang baru pindah itu. Bagi pemuda sepertinya, mengenal gadis seperti Ann merupakan kebahagiannya. Pria yang selalu memprioritaskan pendidikannya ini melihat Ann sebagai gadis baik yang mempunyai tekad belajar yang tinggi, sama seperti dirinya. Maka pelan-pelan tumbuhlah perasaan yang menyenangkan setiap mereka bertemu. Senyum cantik dan sikap bersahaja Ann semakin membuatnya kagum. Walaupun baru mengenalnya, Stephen yakin Ann adalah sosok yang bisa dijadikan pendamping dunia akhirat. Dan ia tidak ingin berlama-lama lagi untuk menjadikan gadis itu sebagai teman hidupnya.

Maka ia segera menemui ustad Syarif di masjid Al-Hikmah untuk menceritakan perasaannya terhadap Ann dan memantapkan niatnya.

Al-Hikmah adalah salah satu komunitas pelajar muslim yang didirikan oleh alumni kampus University College London, ustad Syarif Maulana, pria blasteran seperti Stephen, Indonesia dan Inggris. Banyak mahasiswa-mahasiswi yang bergabung dengan komunitas tersebut, khususnya dari pelajar Indonesia dan umumnya untuk masyarakat yang ingin belajar tentang islam.

Ustad muda yang masih berumur tiga puluhan lima itu, menyimak dengan baik ucapan Stephen dan mengerti dengan maksudnya.

"Kalau memang sudah yakin, sebaiknya jangan ditunda lagi. Karena tidak baik, dua orang bukan muhrimnya selalu bersama tanpa ada ikatan. "

"Menurut ustad, apakah Ann gadis yang baik untuk saya?"

"Semua gadis sama baiknya. Saya melihat Ann memang sosok yang selalu ingin belajar. Terutama belajar agama, kemampuan mengajinya juga jauh lebih baik, karena memang sebelumnya dia pernah belajar di pesantren. Kalian berdua akan cocok, bisa belajar agama bersama-sama, bertukar pikiran dengan ilmu-ilmu baru."

Stephen tersenyum lega, tidak salah ia mempunyai guru yang sangat bijaksana dan pengertian seperti pria di depannya.

"Kalau begitu, apa ustad mau membimbing saya untuk taaruf dengan Ann?"

Ustad Syarif terkekeh melihat antusias dari muridnya ini. Pemuda yang sudah satu tahun ini menjadi bagian dari keluarga Al-Hikmah adalah laki-laki yang baik di matanya. Meskipun dalam keluarganya di rumah berbeda keyakinan, Stephen kuat menjaga keyakinannya yang sekarang. Bahkan perlahan-lahan dia mulai membawa papanya mengenal Islam.

"Insyaallah saya siap."

Lihat selengkapnya