Stephen mengajak Ann ke sebuah pusat perbelanjaan untuk membeli sesuatu. Kebetulan Ann juga sedang mencari hadiah untuk ulangtahunnya Keyla. Di sebuah toko pakaian pria, mereka masuk dan melihat-lihat.
"Menurutmu, warna ini cocok for me?" Tanya Stephen sambil menunjukkan kemeja berwarna coklat tua pada Ann.
Gadis berkerudung merah itu memperhatikan.
"Sebenarnya saya nggak terlalu suka warna-warna gelap, mungkin warna biru laut bisa membuat warna kulit kakak lebih cerah."
Stephen mengangguk, lalu mengembalikan kemeja itu pada tempatnya.
Mereka kembali memutar sekitar toko, Stephen kembali menunjukkan beberapa baju dan celana pada Ann. Ann hanya memilih satu baju dan satu celana yang menurutnya bagus dengan warna kesukaannya. Stephen pun menurut dan membeli baju berdasarkan pilihan Ann.
Mereka melanjutkan mencari hadiah untuk Keyla dan Ann memutuskan membeli tas untuk sahabatnya itu. Setelah lelah berkeliling, mereka masuk ke sebuah restoran untuk makan siang.
Ann memperhatikan makanan yang dipesan Stephen, makanan sehat semua. Sedangkan Ann memesan burger, kentang goreng dan cola.
Annn tahu Stephen melihatnya tidak suka dengan makanan yang ia pesan.
"Terlalu sering makan junk food seperti itu tidak baik." ucapnya membuat Ann tersenyum kikuk.
"Ini juga baru makan lagi setelah yang terakhir makan, sebulan yang lalu." sahut Ann.
Mereka makan dengan tenang, beberapa kali Stephen bertanya dan Ann hanya menjawab, tidak terlalu banyak bicara karena kondisi hatinya memang belum membaik setelah mencoba melupakan Ali dan harus kembali pada kenyataan yang sekarang ada di depannya.
"Kamu suka gunung?" tanya Stephen.
"Saya lebih suka pantai kak."
Stephen menyelesaikan makannya lalu bertanya lagi. "Menurut kamu, perempuan itu harus di rumah mengurus suami dan anak, atau ikut kerja untuk menambah penghasilan suami?"
Dahi Ann mengerut, ia cukup kaget dengan pertanyaan Stephen tentang hal yang masih jauh dari bayangannya tentang berkeluarga. Tapi dia menjawab dengan santai.
"Women are required to be at home, but in my opinion, perempuan juga harus maju seperti laki-laki. Selama tidak melawan kodratnya seperti tetap menjalani kewajibannya mengurus suami dan anak, it's oke untuk ikut menambah penghasilan keluarga."
"Tapi saya lebih suka dengan perempuan yang tetap di rumah." sahut Stephen, Ann hanya tersenyum menanggapi prinsip yang berbeda dengannya.
"Sepertinya kita tidak akan cocok ya, kamu sama saya sering banget beda pendapat."
Ann mengangkat kedua alisnya merasa bingung, kunyahan terakhirnya ia dorong dengan seteguk minuman dari gelasnya.
Stephen melanjutkan ucapannya. "Kita sering berbeda kebiasaan atau pendapat. Seperti saat kita ke museum lukisan, aku suka karya Vincent Van Gogh sedangkan kamu suka karya pelukis perempuan Yayoi Kusama yang menurut kamu ..."
"Unik tapi cantik." potong Ann tanpa merasa bahwa perkataan Stephen mulai aneh.