Ann kaget menemukan sopir Astrid sudah berdiri di depan pintu rumahnya, menjemputnya untuk pergi ke acara ulang tahun Keyla. Padahal ia bisa menyetir sendiri, hotel tempat acaranya dekat dengan rumahnya jadi bukan masalah buat Ann. Sang sopir mengatakan bahwa ini adalah cara penyambutan Astrid dan Keyla atas kepulangannya ke Indonesia. Dua sahabatnya itu hanya tidak ingin dirinya kelelahan kalau Ann datang sendiri.
Dengan senang hati, tentu saja Ann tidak menolak.
Ketika mobilnya melewati hotel tujuan, gadis itu mengernyit lalu bertanya pada sopir yang duduk di depannya.
"Pak, itu hotelnya kelewatan."
Pak sopir hanya menjawab. "Iya non acaranya nggak jadi di hotel, saya disuruh membawa non ke Bandung sama non Astrid."
Ann gelagapan bingung, apa ulangtahun Keyla mau dirayain di kontrakan yang di Bandung? maka ia segera menghubungi Astrid untuk menanyakan hal ini.
Belum Ann mengucap salam, Astrid udah lebih dulu menyahut.
"Hei Ann, gue tahu lo pasti telepon. Ngak usah khawatir lo ikutin aja sopir gue ya."
"Tapi ..."
"Gue lagi sibuk, pokoknya lo nyantai aja. Kita tunggu disini oke."
Ann menghembuskan napasnya, kenapa Astrid dan Keyla tidak memberitahu sebelumnya. Dengan seribu tanya di kepalanya ia pasrah, mungkin dua temannya itu mau memberinya kejutan dengan pesta ulang tahun yang tidak seperti biasanya. Siapa sebenarnya yang ulang tahun disini.
Ann menggeleng, lalu bertanya lagi pada pak sopir. "Emang kita mau kemana, pak?"
"Ke pesantren non."
.
Beberapa santri membantu syukuran ulang tahun Keyla, dengan menata makanan di meja memanjang yang sudah disiapkan. Kantin yang luas diubah menjadi tempat perayaan itu. Keyla menatap puas persiapan acaranya, ia berharap santri-santri bisa menikmati makanan dan acaranya. Hatinya ikut senang karena bisa memberikan kebahagian untuk santri yang kebanyakan yatim dan piatu itu.
Keyla menghentikan Soleh yang lewat di depannya yang membawa dus berisi baju-baju baru dan alat-alat tulis untuk diberikan pada santri.