Mencintaimu

Widayanti
Chapter #2

Saling mengenal #2

"Baiklah, sekarang kita mulai pelajaran. Tolong diperhatikan," Yusuf tersenyum dengan ramah, Yuki menatap Fandy dengan marah.

"Sekarang kita belajar tentang Qada dan Qadar," setelah menulis, Yusuf menatap semua muridnya.

"Ada yang tahu apa itu Qada dan Qadar? Silahkan angkat tangannya." Yusuf tersenyum dengan ramah.

"Saya," Yuki mengangkat tangannya.

"Iya Yuki, silahkan dijelaskan." Yusuf tersenyum dengan ramah.

"Bagaimana bapak bisa mengenal Yuki?" tanya Arif teman sekelas Yuki, semua menatap dengan terkejut.

"Tadi Yuki datang terlambat, saya membantu dia. Silahkan Yuki jelaskan," Yusuf menjelaskan dengan serius.

"Qada adalah suatu ketetapan Allah SWT sejak zaman azali atau zaman sebelum diciptakan manusia, sedangkan Qadar sebagai bentuk perwujudan atas ketetapan Allah SWT atau Qada. Qada dan Qadar sering disebut takdir."

"Jawaban kamu benar sekali Yuki, takdir adalah rahasia Allah SWT. Ada yang tahu, ada berapa macam takdir?" Yusuf menatap semua murid, semua terdiam.

"Saya bisa menjawab," Yuki mengangkat tangannya.

"Iya Yuki, silahkan dijawab." Yusuf menatap Yuki dengan serius.

"Ada 2, takdir Mubram dan takdir Muallaq. Takdir Mubram memiliki arti sesuatu yang pasti atau tidak dapat dielakkan. Contohnya kelahiran, kematian dan jodoh. Takdir Muallaq merupakan ketentuan Allah SWT namun mengikutkan peran manusia melalui ikhtiar dan usaha yang mereka lakukan. Contohnya kekayaannya, kesehatan dan keberhasilan." Yuki menjelaskan dengan serius.

"Jawaban kamu benar semua, kamu hebat bisa mengetahui dengan benar." Yusuf tersenyum menatap Yuki.

"Terima kasih untuk pujiannya pak," Yuki tersenyum menatap Yusuf.

"Saya harap, kalian bisa memahami agama islam dengan baik. Kalau begitu, kita lanjutkan pelajarannya."

Yusuf melanjutkan pelajaran, bel istirahat berbunyi. Fandy mendekati Yuki, Yuki marah pada Fandy.

"Ayo kita ke kantin sayang," Fandy tersenyum menatap Yuki.

"Aku tidak mau dekat dengan kamu, kamu membuat aku malu didepan pak Yusuf." Yuki marah, Yusuf mendengarkan ucapan Yuki dan pergi.

"Aku minta maaf, aku keterlaluan. Aku tidak ingin ada laki-laki lain yang merebut kamu dari aku," Fandy menggenggam tangan Yuki.

"Pergi," Yuki melepaskan tangannya dan pergi dengan dua sahabatnya ke kantin.

"Kenapa kamu marah pada Fandy?" Erika bertanya.

"Dia keterlaluan, membuat aku malu didepan guru baru." Yuki menjelaskan.

"Bukankah biasa jika Fandy membuat onar?" Tyas menatap dengan bingung, Yuki terdiam.

'Kenapa aku marah pada Fandy? dia memang seperti itu? Apa aku jatuh cinta pada pak Yusuf?' Yuki terdiam dan bingung.

"Yuki kenapa diam?" Erika bertanya.

Lihat selengkapnya