Mencintaimu

Widayanti
Chapter #8

Masalah #8

"Kalau begitu, aku turun dulu. Assalamu'alaikum," Yuki tersenyum menatap Yusuf.

"Waalaikum salam," Yusuf tersenyum, Yuki turun dari mobil.

Yuki pergi ke kamarnya, yuki tersenyum bahagia melihat cincin yang indah pemberian Yusuf di tangannya. Yuki tersenyum masuk ke kamar, Feli dan Hesti menatap dengan bingung.

"Ada apa Yuki?" Hesti bertanya, Yuki duduk di tempat tidurnya, Yuki memperlihatkan cincin di tangannya. Hesti dan Feli terkejut, mereka mendekati Yuki.

"Kamu dilamar siapa Yuki?" Feli bertanya dengan bingung.

"Mas Yusuf tadi melamar aku," Yuki tersenyum bahagia.

"Kamu serius Yuki? Tidak bercanda kan?" Hesti bertanya dengan ragu.

"Ini kotaknya, mas Yusuf yang memberikan. Katanya kita akan menikah setelah dia menyelesaikan S2," Yuki menjelaskan dengan bahagia.

"Allhamdulilah, semoga mas Yusuf menepati kata-katanya. Selamat ya Yuki," Hesti tersenyum menatap temannya bahagia.

"Selamat ya Yuki," Feli tersenyum menatap Yuki.

"Aku juga tidak menyangka mas Yusuf akan melamar secepat ini," Yuki tersenyum.

"Ayo kita tidur, sudah malam." Hesti melihat jam di dinding yang menunjukkan jam 8 malam, mereka tidur.

Yusuf pulang ke rumah, Yusuf melihat semua orang berkumpul di ruang tamu. Yusuf juga melihat ada Ani. Yusuf bingung, kenapa wajah semua orang terlihat sedih dan kecewa.

"Duduk Yusuf, ada yang ingin abi bicarakan." Yusuf duduk disamping Hasan.

"Ada apa? Kenapa semua berkumpul?" Yusuf bertanya dengan bingung, Yusuf melihat Hasan dan Aisyah menundukkan kepala dengan sedih. Yusuf menatap Intan yang seperti menangis.

"Lusa kamu harus menikah dengan Ani," Umar berkata dengan tegas.

"Yusuf tidak mau, kenapa tiba-tiba Yusuf harus menikah dengan Ani?" Yusuf menolak dengan tegas.

"Kakak kamu menghamili Ani, Ani meminta pertanggung jawaban." Umar menghembuskan nafas dengan sedih.

"Kamu laki-laki brengsek, punya istri dan anak tapi masih menggoda perempuan lain sampai hamil. Kamu juga Ani, sebagai perempuan murahan banget. Padahal kamu tahu mas Akbar memiliki istri dan anak, kenapa mau dengannya." Yusuf marah.

"Kamu tidak ada pilihan, lusa kamu harus menikah dengan Ani." Umar berkata dengan tegas.

"Kenapa harus aku? Kenapa bukan mas Akbar yang menikah. Lagipula itu anaknya mas Akbar?" Yusuf marah.

"Intan tidak ingin dimadu, abi juga tidak mungkin mengizinkan mereka bercerai." Umar menjelaskan.

"Kalian semua egois dan jahat," Yusuf pergi ke teras.

"Biar aku yang berbicara dengan Yusuf," Intan duduk di kursi sebelah Yusuf.

"Maafkan mbak ya, mbak gagal menjaga mas Akbar. Jadi kamu yang harus bertanggung jawab dan menikah dengan Ani," Intan menundukkan kepalanya.

"Mbak gak salah, ini semua kesalahan mas Akbar dan Ani." Yusuf kesal.

"Mbak akan meminta cerai, supaya kamu tidak perlu bertanggung jawab." Intan berkata dengan tegas.

Lihat selengkapnya