Mencintaimu

Widayanti
Chapter #11

Melanjutkan hidup #11

"Apa mas Akbar tidak meminta maaf pada mbak?" Ani bertanya dengan ragu.

"Dia merasa benar, dia tidak pernah meminta maaf pada aku atau Yusuf. Padahal Yusuf juga hancur karena kelakuannya." Intan menarik nafas menahan amarah.

"Itu sebabnya mbak marah seperti tadi pada mas Akbar," Ani menundukkan kepala karena merasa bersalah.

"Kamu pulang saja dulu, aku mau menenangkan Ella." Intan tersenyum.

"Iya mbak, assalamu'alaikum." Ani tersenyum dan pergi.

Intan masuk ke rumah, Intan melihat Akbar sedang duduk. Intan tidak peduli dan terus berjalan, Akbar berdiri melihat istrinya.

"Sayang tunggu," Akbar menatap Intan dengan serius, Intan berhenti berjalan.

"Maaf, aku sudah selingkuh dengan Ani. Maaf sudah menghancurkan semuanya, aku menyesal." Akbar mengatakan dengan tulus, Intan tersenyum dengan sinis mendengar perkataan suaminya.

"Kata maaf kamu sudah terlambat, kesalahan kamu tidak bisa diperbaiki." Intan berjalan ke kamar Ella dan mengunci pintu kamar.

Intan menahan amarah, Intan melihat putrinya menangis dengan menutup kedua telinga dan matanya. Intan tahu, putrinya sedang ketakutan.

Intan mendekati putrinya dan memeluknya, Ella melihat ibunya. Ella tersenyum dan memeluk Intan, Intan menghapus air mata putrinya.

"Maaf ya sayang, papa dan mama membuat Ella takut." Intan tersenyum dengan hati yang sakit.

"Yang terpenting mama baik-baik saja," Ella tersenyum bahagia.

"Jika suatu hari nanti, mama dan papa berpisah. Apa Ella setuju?" Intan bertanya dengan ragu.

"Apapun keputusan mama, Ella akan bersama mama." Ella tersenyum memeluk ibunya.

"Kenapa Ella tidak suka dengan tante Ani?" Intan bertanya dengan penasaran.

"Ella sering lihat papa dan tante Ani berpelukan di pesantren," Ella menjelaskan.

'Ternyata, hanya aku yang tidak tahu apapun tentang kamu mas Akbar.' Intan menangis, Ella menatap ibunya, Ella menghapus air mata ibunya.

"Maaf ya ma, perkataan Ella menyakiti hati mama." Ella merasa sedih melihat ibunya menangis, Intan menghapus air matanya.

"Tidak sayang, Ella tidak salah apapun." Intan tersenyum menggenggam wajah putrinya dengan rasa sayang.

Yusuf sampai di Kairo, Yusuf masuk ke tempat kost. Yusuf menatap foto Yuki di handphone miliknya, Yusuf meneteskan air matanya.

"Maafkan aku Yuki, aku juga tidak bisa menolak pernikahan ini."

Yuki sibuk mendaftar ke Universitas pilihannya, Yuki pergi dengan Tyas dan Erika.

"Aku tidak menyangka satu bulan di pesantren, kamu langsung berhijab." Tyas tersenyum.

"Bisa saja kamu, bagaimana kabar kalian?" Yuki tersenyum.

"Kami baik-baik saja, tapi kami rindu sama kamu." Erika cemberut.

Lihat selengkapnya