Mencintaimu

Widayanti
Chapter #12

Terbiasa #12

Intan mengetuk pintu rumah Ani, "assalamu'alaikum Ani."

Ani mendengar ketukan pintu dan suara Intan, Ani membuka pintu.

"Waalaikumsalam, ayo masuk mbak." Ani tersenyum, Intan dan Ani duduk di sofa.

"Ini aku bawa sarapan untuk kamu," Intan tersenyum memberikan makanan untuk Ani.

"Terima kasih, sebentar ya mbak. Saya buatkan minum," Ani tersenyum dan pergi ke dapur, Ani datang membawa minuman.

"Ayo diminum mbak," Ani tersenyum.

"Iya, terima kasih." Intan minum, Intan meletakkan gelas di meja.

"Maksud kedatangan aku kesini, aku mau menitipkan Ella. Apa kamu mau?" Intan bertanya dengan serius.

"Aku mau mbak, aku juga bosan di rumah sendirian." Ani tersenyum.

"Kamu hanya mengawasi Ella dari siang setelah pulang sekolah, nanti sore aku jemput Ella." Intan tersenyum.

"Iya mbak, apa aku harus menjemput Ella pulang sekolah?" Ani bertanya dengan bingung.

"Tidak perlu, Ella sudah memiliki supir sendiri untuk antar jemput sekolah. Akhir-akhir ini mas Akbar berubah, aku hanya takut dia menyakiti Ella." Intan khawatir.

"Aku akan menjaga Ella dengan baik, apa Ella memiliki alergi makanan atau minuman?" Ani bertanya dengan serius.

"Ella alergi udang, sama seperti mas Akbar." Intan tersenyum.

"Baik, saya tidak akan memberi Ella makanan yang mengandung udang." Ani tersenyum.

"Kalau begitu, aku pulang dulu. Ada banyak hal yang harus aku selesaikan, assalamu'alaikum. Intan tersenyum dan berdiri.

"Waalaikumsalam," Ani tersenyum dan mengantarkan Intan keluar, Ani mengunci pintu. Setelah memastikan Ella berangkat sekolah, Intan pergi ke Universitas Nusantara untuk mengajar sebagai dosen fakultas hukum.

Dua bulan berlalu, Ella sudah dekat dengan Ani. Ani sangat menyayangi Ella seperti putri sendiri.

Fandy melihat Yuki, Erika dan Tyas sedang duduk di taman kampus. Fandy mendekati Yuki, Fandy berusaha tenang dan tersenyum.

"Mau apa loe kesini?" Erika bertanya dengan marah.

"Aku mau mengobrol dengan Yuki, apa kamu mau Yuki?" Fandy menatap Yuki dengan serius, Yuki menatap sahabatnya dengan bingung.

"Bicara disini saja," Tyas berkata dengan tegas.

"Aku mau kita mengobrol di cafe biasanya, jam 4 sore." Fandy berbicara dengan serius.

"Baiklah, aku akan datang jam 4 sore." Yuki berbicara dengan serius.

"Kalau begitu aku tunggu, bye." Fandy tersenyum bahagia.

Lihat selengkapnya