Intan dan Ella pergi ke pesantren dengan Yusuf, mereka sampai di pesantren.
Intan melihat semua barang, dan memastikan tidak ada yang kurang dan salah. Intan mendekati Hasan, Hasan sedang duduk di teras menatap seorang perempuan.
"Kamu suka ya sama perempuan itu," Intan duduk di samping Hasan.
"Mbak bikin kaget saja, sejak kapan mbak disini?" Hasan bertanya dengan bingung.
"Baru satu menit yang lalu, kamu belum jawab pertanyaan mbak. Apa kamu menyukai perempuan itu?" Intan tersenyum menatap gadis yang tadi dilihat Hasan.
"Iya mbak, dia cantik dan baik." Hasan berkata jujur.
"Siapa namanya?" Intan bertanya dengan serius.
"Namanya Feli, dia teman satu kamar Yuki saat di pondok." Hasan menjelaskan.
"Bagus kamu suka dengan Feli," Intan tersenyum.
"Maksud mbak?" Hasan bingung.
"Feli juga suka sama kamu, mbak diminta Yuki untuk membuat kalian dekat." Intan tersenyum.
"Mbak serius mau bantu aku dekat dengan Feli?" Hasan tersenyum bahagia.
"Kamu bisa menyetir mobil kan?" Intan bertanya dengan bingung.
"Bisa mbak, mbak tenang saja." Hasan tersenyum.
"Besok kamu temani mbak pergi ke rumah Feli untuk minta izin orang tuanya supaya datang ke pernikahan Yuki. Setelah itu kamu yang menyetir sampai kota ya," Intan menjelaskan.
"Siap mbak, terima kasih ya mbak." Hasan tersenyum.
"Sama-sama, ya sudah mbak masuk mau istirahat." Intan tersenyum dan masuk ke rumah.
Keesokan harinya Hasan dan Intan pergi ke rumah Feli dengan alamat yang diberikan Yuki.
Hasan mengetuk pintu, "assalamualaikum pak, bu."
"Waalaikumsalam salam," Feli membuka pintu dan terkejut melihat Intan dan Hasan.
"Orang tua kamu ada Feli? Saya ingin berbicara." Intan berkata dengan sopan.
"Ada mbak, ayo masuk." Feli mempersilahkan Intan dan Hasan masuk, mereka duduk.
"Tunggu sebentar ya, saya panggil orang tua saya." Feli berkata dengan sopan dan pergi. Ibu Feli tersenyum melihat Intan, ayah Feli bingung.
"Kamu yang kemarin menolong saya kan?" Ibu Feli tersenyum menatap Intan.
"Iya bu," Intan tersenyum.
"Ada urusan apa kalian datang kesini?" Ayah Feli bertanya dengan bingung, Feli datang membawa minuman dan camilan.
"Ini minumannya," Feli tersenyum dan duduk di samping ibunya.