"Intan, bisa bicara sebentar?" Hamzah berdiri dan menatap Intan.
"Iya mas," Intan mengikuti Hamzah, Hamzah tiba-tiba berlutut dan membuka kotak berisi cincin didepan Intan.
"Intan apakah kamu mau jadi istri aku? Aku akan berusaha membuat kamu dan Ella bahagia." Hamzah tersenyum.
"Aku mau mas," Intan tersenyum, Hamzah memasangkan cincin di jari Intan.
"Kalau begitu, sekarang kita tentukan hari pernikahan Hamzah dan Intan. Saya ingin melihat Hamzah menikah secepatnya," Rahmat berbicara dengan serius.
"Saya terserah Intan saja pak, bu." Siti menatap putrinya.
"Bagaimana jika dua bulan kedepan? Karena saya masih ada jadwal untuk menemani mahasiswa saya lomba." Intan menjelaskan.
"Saya setuju, dua bulan kedepan. Pernikahan kamu dan Hamzah dilangsungkan, untuk pesta terserah kalian. Jika membutuhkan bantuan bisa berbicara dengan orang tua," Rahmat menasehati.
"Iya om," Intan menjawab dengan sopan.
"Jangan panggil om, panggil kami ayah dan ibu." Ratna tersenyum.
"Iya ayah, iya ibu." Intan tersenyum bahagia, ternyata dia masih bisa merasakan kebahagiaan sebuah keluarga.
Yuki dan Yusuf keluar dari rumah, mereka berhenti di rumah Intan.
"Kita mampir sebentar ya mas, aku ingin membagikan kabar bahagia pada mbak Intan dan tante." Yuki tersenyum mengelus perutnya.
"Iya sayang," Yusuf berhenti, Yusuf keluar dari mobil dan membantu istrinya turun dari mobil.
Yusuf mengambil bingkisan yang sudah disiapkan, mereka menekan bel.
"Siapa yang datang?" Siti bertanya.
"Aku tidak tahu ma, aku buka ya." Intan membuka pintu dan terkejut melihat Yuki dan Yusuf.
"Yuki," Intan tersenyum dan memeluk Yuki, mereka melepaskan pelukan.
"Mbak Intan, apa kabar mbak?" Yuki tersenyum.
"Mbak sehat, kabar kalian bagaimana?" Intan tersenyum.
"Kami sehat, tante sama Ella ada di rumah?" Yuki bertanya.
"Mereka ada, ayo masuk." Intan menyuruh Yuki dan Yusuf masuk.
"Ini kami bawa sedikit bingkisan," Yusuf memberikan bingkisan pada Intan.
"Kalian kalau mau mampir, tidak perlu bawa apa-apa." Intan menasehati.
"Tidak merepotkan, lagian bingkisan itu ada camilan buat Ella." Yuki menjelaskan.
"Ayo masuk dulu, kita mengobrol." Intan mempersilahkan Yuki dan Yusuf masuk, Yuki dan Yusuf terkejut melihat Hamzah dan dua orang lainnya.
"Maaf, kami tidak tahu kalau ada tamu." Yuki bingung, Ella berdiri.
"Permisi om," Ella berbicara dengan sopan dan berjalan mendekati Yuki. Ella memeluk Yuki, Yuki tersenyum memeluk Ella.
"Ella rindu sama tante Yuki," Ella memeluk Yuki.