Mencintaimu

Widayanti
Chapter #27

Persiapan #27

Keesokan harinya Yusuf mengajar di kampus, Yuki sibuk membersihkan rumah. Yuki melihat jam menunjukkan pukul 12 siang, Yuki menelepon Hesti.

"Assalamu'alaikum Yuki, ada apa ya?"

"Waalaikumsalam Hesti, aku boleh bertanya. Siapa laki-laki yang membuat kamu melupakan mas Hamzah?"

"Kamu dan mbak Intan mengenalnya, dan saat pernikahan kamu dia datang. Dia juga bilang, dia teman kamu." Hesti menjelaskan, Yuki terdiam memikirkan siapa laki-laki itu.

'Apa mungkin laki-laki itu Fandy? Cuma dia yang aku dan mbak Intan kenal secara bersamaan.' ucap Yuki dalam hati, Yuki bingung.

"Apa kamu punya fotonya dan tahu namanya?" Yuki penasaran.

"Aku lupa siapa namanya, aku bertemu dia dua kali. Saat pesta pernikahan kamu dan saat dia bersama mbak Intan di kota ini. Aku tidak memiliki fotonya tapi aku ingat wajahnya." Hesti menjelaskan.

'Apa aku kirim foto Fandy ya untuk memastikan, tapi kasihan Hesti jika patah hati untuk kedua kalinya.' Yuki terdiam.

"Halo Yuki, kenapa kamu diam?" Hesti bingung.

"Tidak apa, aku hanya penasaran siapa laki-laki itu. Apa kamu mau datang ke pernikahan mas Hamzah dan mbak Intan dua bulan lagi?"

"Aku tidak masalah untuk datang ke pernikahan mereka, tapi mereka mau mengundang aku atau tidak." Hesti menjelaskan.

"Kamu benar juga, kalau bertemu mbak Intan nanti. Aku akan bertanya, kalau begitu assalamu'alaikum Hesti. Maaf mengganggu ya." Yuki berbicara dengan sopan.

"Tidak mengganggu, aku justru bahagia mengobrol dengan kamu. Waalaikumsalam Yuki." Hesti dan Yuki mematikan panggilan telepon.

Intan sibuk mengurus lomba mahasiswanya, satu bulan berlalu lomba berakhir. Intan duduk di kantin dan mengambil handphone untuk menelepon Yuki.

"Assalamu'alaikum mbak Intan, ada apa ya?" Yuki menjawab dengan sopan.

"Mbak mau mengurus surat pernikahan, mbak ingin kamu temani besok sabtu. Tapi kalau kamu tidak bisa, mbak tidak masalah mengurus semuanya sendiri."

"Nanti aku tanya mas Yusuf ya mbak, nanti malam atau besok pagi aku kabari mbak lagi." Yuki menjelaskan.

"Iya Yuki, santai saja. Kalau begitu mbak matikan telepon ya, mbak mau makan siang. Assalamu'alaikum."

"Iya mbak, waalaikumsalam."

Sore harinya Yusuf pulang ke rumah, Yuki tersenyum menyambut suaminya.

"Assalamu'alaikum," Yusuf tersenyum menatap istrinya.

"Waalaikumsalam," Yuki mencium tangan suaminya, Yusuf dan Yuki duduk di sofa.

"Mas tadi ketemu mbak Intan di kampus?"

"Tidak sayang, memang kenapa?" Yusuf menatap istrinya dengan bingung.

"Tadi mbak Intan minta tolong, aku menemani mbak Intan mengurus surat pernikahan."

"Kalau kamu mau dan tidak lelah ya silahkan, nanti biar aku yang menyetir. Aku khawatir sama kamu dan calon anak kita," Yusuf tersenyum.

Lihat selengkapnya