Intan mempersiapkan semuanya, Intan menyewa sebuah rumah yang tidak jauh dari rumahnya untuk istirahat keluarga Hamzah.
Yusuf dan Yuki pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan kehamilan.
"Bayi bapak dan ibu sehat dan baik-baik saja." Dokter menjelaskan.
"Untuk perjalanan jauh, apa boleh dok?" Yusuf bertanya.
"Boleh, yang terpenting ibu Yuki tidak kelelahan. Ibu Yuki harus banyak istirahat dan tidak boleh telat makan. Saya akan berikan vitamin, jangan lupa diminum ya bu." Dokter tersenyum dengan ramah menatap Yuki.
"Iya dok terima kasih," Yuki menjawab dengan sopan, dokter memberikan resep pada Yusuf.
"Kalau begitu kami permisi ya dok," Yusuf berbicara dengan sopan.
Tiga hari sebelum pernikahan Hamzah dan Intan, Yuki dan Yusuf pergi ke pesantren untuk memastikan tidak ada barang yang ketinggalan. Karena hamil, Yuki jadi lelah, seharian di rumah.
H-1 pernikahan Hamzah dan Intan, Yuki menelepon Hesti. Mereka pergi ke rumah Hesti, Yusuf membantu istrinya turun dari mobil.
Hesti mempersilahkan Yusuf dan Yuki masuk, Hesti menawarkan minuman dan camilan.
"Ayo diminum dan dimakan, kamu pasti lelah ya Yuki." Hesti tersenyum.
"Iya, sekarang jadi mudah lelah. Terima kasih ya minumannya," Yuki tersenyum mengelus perutnya.
"Mas Yusuf tidak minum atau ingin minum teh dan kopi?" Hesti bertanya dengan bingung.
"Tidak perlu repot, mas Yusuf sedang puasa." Yuki menjelaskan.
"Maaf mas Yusuf, saya tidak tahu kalau mas Yusuf puasa hari kamis." Intan merasa bersalah.
"Tidak apa, terima kasih untuk minuman dan camilannya." Yusuf mengatakan dengan sopan.
"Tidak perlu memikirkan mas Yusuf, kalau lagi puasa memang jutek begitu." Yuki tersenyum menatap suaminya, Yusuf tersenyum menatap istrinya.
"Alhamdulillah rumah tangga kalian bahagia, aku ikut senang melihatnya." Hesti tersenyum.
"Terima kasih, oh iya besok jadi ikut ke pernikahan mas Hamzah dan mbak Intan?" Yuki bertanya dengan serius.
"Karena diundang, aku akan datang. Tapi aku tidak bisa naik mobil," Hesti bingung.
"Kamu bisa ikut kami, nanti pulangnya sama keluarga mas Yusuf tidak apa kan?" Yuki bertanya dengan bingung.
"Iya tidak apa, maaf merepotkan." Hesti mengatakan dengan sopan.
"Tidak apa, nanti aku akan bilang ke adik mas Yusuf supaya mengantarkan kamu pulang ke rumah dengan selamat." Yuki tersenyum.
"Terima kasih," Hesti tersenyum.