Blurb
Kartiwa merasa yakin bahwa rezim sebentar lagi akan tumbang. Dengan hati penuh semangat, ia memutuskan untuk menjadi ketua KPPS Pemilu '97 di tempat tinggalnya. Tersiar kabar Golkar kalah di beberapa TPS, termasuk di tempat Kartiwa. Ketua KPPS di tempat-tempat itu tiba-tiba menghilang secara misterius, diculik oleh orang tak dikenal. Mereka pun tak pernah pulang. Sementara Kartiwa menghadapi ketakutan dan terjebak dalam penantian yang penuh ketegangan, tanpa tahu apakah gilirannya akan datang ataukah tidak. Ia pun tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.