"Kau mau kemana?" Tanya Agatha saat melihat William bangkit dari duduknya
"Tentu saja kerumah Celline! Memangnya mau kemana lagi?" Jawab William
Agatha mendengus sebal."Untuk apa?" Tanyanya kesal
"Aku ini masih kekasihnya Celline, Agatha. Tentu saja saja aku harus datang kerumah Celline untuk menunjukkan batang hidungku. Aku harus tetap menjadi kekasih baik hati yang mengkhawatirkan kekasihku yang saat ini menghilang" Jawab William tidak kalah kesal dengan kekasihnya
"Oh, kukira kenapa" Ujar Agatha pada akhirnya."Padahal aku mau kau tinggal disini bersamaku untuk merayakan kepergian Celline. Tapi setelah kupikir, apa yang kau ucapkan masuk akal juga sayang. Jadi kau pergilah aku tidak keberatan. Nanti aku akan menyusulmu untuk pergi ke tempat Celline dan bertemu Maxim. Pasti dia sedih sekali karena adiknya tidak pulang-pulang" Ujar Agatha dengan senyuman wajah sedih yang dibuat-buat sebelum akhirnya tertawa senang
William menatap kekasihnya yang sedang tertawa gembira."Apa dia Agatha yang aku kenal? Kenapa dia berubah sekali?" Tanya batin William menatap kekasihnya yang kini sudah banyak berubah. Awalnya dia setuju dengan ide Agatha untuk memanfaatkan Celline agar bisa menjadikan Celline sebagai batu loncatan supaya keinginan mereka tercapai. Tapi melihat Agatha begini, entah mengapa dia seperti kehilangan Agatha yang dulu sosok polos dan lugu, sekarang berubah jadi wanita mengerikan.
William merasa apa yang dia lakukan dengan Agatha sudah terlalu jauh hingga membunuh seseorang tidak bersalah seperti Celline hanya untuk kepentingan mereka.
"Celline, kekasihku yang malang. Andai saja aku bisa menahan Agatha agar tidak melenyapkanmu, pasti sekarang kau masih ada bersamaku" Batin William menyesali kenapa dia tidak bisa bersikap tegas kepada Agatha sebelum kekasihnya ini kelewat batas.
"Kenapa kau menatapku begitu William? Kau rindu padaku ya?" Tanya Agatha berdiri dari duduknya dan berjalan mendekati William. Dia memeluk tubuh jangkung kekasihnya itu.
"Kita bisa menghabiskan malam ini bersama. Jika perlu batalkan saja dirimu yang akan pergi kerumah Celline. Kau bisa memberikan alasan lain jika Maxim bertanya, bilang saja jika dirimu masih berusaha mencari kekasihmu yang sudah tiada itu. Bagaimana sayang?" Ujar Agatha sambil menggerakkan jari tangannya di dada bidang William dengan gerakan menggoda
William menahan tangan Agatha yang sedang mencoba menggodanya."Aku tidak bisa. Kita bisa melakukannya nanti setelah urusan Celline selesai. Aku tidak mau membuat siapapun curiga dengan kita" Jawab William menolak halus ajakan Agatha
Agatha mendengus sebal mendengar penolakan William. Lagipula ada apa dengan kekasihnya ini? Biasanya juga William di rayu sedikit sudah tidak tahan.
"Sebentar saja! Aku rindu padamu" Ujar Agatha dengan nada manja
"Aku juga, tapi jangan sekarang ya" Jawab William masih menolak halus kekasihnya
"Kau tidak jatuh cinta dengan Celline,kan William? Jangan-jangan kau sedih karena kekasihmu itu sudah tiada!" Ujar Agatha menghentak dada William dengan kuat hingga pria jangkung itu sedikit terhuyung kebelakang
William menghela nafas pelan."Ini tidak ada hubungannya dengan aku cinta atau tidak Agatha. Kuharap kau menekan rasa cemburumu itu! Ini bukan waktunya membicarakan itu. Sekarang adalah waktunya mendapat simpati dari keluarga Celline. Jadi jangan kekanakan begini" Ujar William