Menderas Rindu

Oleh: Nurul Lathiffah

Blurb

Mila, santri kesayangan Bu Nyai yang sudah berusia 32 tahun diminta untuk menikah dengan Fadhil, salah satu ustadz yang juga disayangi Bu Nyai Fatim. Pernikahan itu bukan pernikahan biasa. Bu Nyai ingin keduanya bisa menjadi penerus cita-cita perjuangan Abah Yai, untuk membuka pesantren di Gunung Kidul. Sebagai seorang santri, Mila hanya bisa menurut. Bahkan, meski sebenarnya ia lama menyembunyikan perasaan pada Kang Mujab, lelaki sederhana yang sering memberikan pertolongan-pertolongan kecil, sebab ia tahu Mila adalah kesayangan Bu Nyai. Setiap Bu Nyai bepergian, beliau selalu menyertakan Mila. Bahkan, meski sudah memiliki menantu perempuan, Bu Nyai tetap saja mengajak Mila menyertai dirinya.

Meski Kang Mujab adalah abdi sekaligus ustadz dan seringkali menggantikan Abah Yai untuk mengimami shalat berjamaah, namun Bu Nyai tak berkenan menjodohkannya dengan Mila. Pernikahan pun tetap berjalan. Hingga pada suatu ketika, Mila terjebak pada dilema penawaran suaminya untuk menikah lagi. Seharusnya, Mila bisa menceritakan kegundahannya kepada Bu Nyai. Tapi, kondisi kesehatan Bu Nyai yang semakin menurun membuat Mila tidak tega. Akankah Mila mengizinkan suaminya menikah lagi?

Di sisi lain, Kang Mujab masih memberikan perhatian-perhatian kecil pada dirinya. Mila masih merasakan debar rasa cinta pada lelaki lembut itu. Namun, kini ia adalah seorang istri. Ia juga digadang menjadi 'Ibu' di pesantren baru yang mulai dibangun. Jadi, ia harus menepikan rindu dan rasa kagumnya pada lelaki yang selalu mampu menciptakan hangat di hatinya.

Sepeninggal Bu Nyai, suaminya semakin serius menginginkan sebuah pernikahan baru. Di sisi lain, Mila tak bisa membayangkan memiliki madu. Meski ia tak begitu mencintai suaminya, tapi bukankah rasa cemburu akan tetap ada? Bagaimana Mila mempertahankan dirinya? Apakah ia mampu menderas rindu di antara derasan ayat-ayat Quran yang sudah mendarah daging dalam dirinya?

Lihat selengkapnya