Blurb
"Our critic make us strong. Our fears make us bold. Our haters make us wise. Our foes make us active. Our obstacle make us passionate. Our losses make us wealthy. Our disappointment make us appointed. Our unseen treasures give us a known peace. Whatever is designed against us will work for us."
—Israelmore Aviyor
Perusahaan-perusahaan Jepang sedang berguguran. Perusahaan-perusahaan Korea berkilau bagai bintang. Perusahaan-perusahaan Tiongkok bak meteor. Tak tampak lagi gadget (gawai) merek Jepang di pasar dunia. Korea nomor satu. Tiongkok nomor dua. Fenomena ini sebenarnya sudah diprediksi oleh Hasanudin Abdurakhman, seorang dosen dan peneliti Indonesia yang dua dekade lalu belajar di Jepang. Menurutnya, saat itu tampak jelas siapa yang sesungguhnya bekerja keras di berbagai universitas dan lembaga riset Jepang. Struktur lembaga riset universitas nyaris seragam. Ada profesor Jepang. Ada associate professor atau assistant professor berkebangsaan Korea dan Tiongkok. Mahasiswanya dari Jepang, Korea, Tiongkok, dan negara-negara Asia lainnya. Orang Tiongkok dan Korea terkenal sebagai pekerja keras, ulet, dan tekun.