“Bersabarlah dengan menggunakan akal yang sehadan berpikir positif. Karena suatu saat niat yang tulus akan membuahkan hasil yang terbaik.”
Ya, aku masih mengingat kembali kisah ketika pelajaran olahraga, konsekwensi dalam olahraga itu banyak. Salah satunya harus memakai baju olahraga. Namun, pada saat itu tidak memakai baju olahraga, aku enggak membawa baju olahraga dari rumah.
Karena enggak punya untuk membeli baju olahraga, apa yang terjadi? Dipukul pakai buku absen, yang begitu tebal di wajah dan beberapa temanku yang enggak memakai baju olahraga. Dua kali aku kena tamparan buku di wajah, pipi kiri, dan pipi kanan. Ya Allah! Betapa sakitnya yang pernah dirasakan dahulu.
Para lelaki atau pun perempuan sama menerima hukuman, berupa tamparan buku yang hebat dan sakitnya luar biasa. Aku bukannya lupa membawa celana dan baju olahragaku. Tetapi baju dan celana semuanya kotor dan habis dicuci. Enggak kering dicuci. Jadi, masih basah dijemur di samping rumah.
Lagian untuk membeli baju dan celana khusus olahraga, aku belum punya uang sendiri. Mau minta uang sama kakak pun belum punya keuangan. Kakak pun masih menunggu hasil panen padi.
Begitu susahnya dulu harus banyak bersabar dan berjuang, bagiku faktor ekonomi bukanlah penghalang menuju kesuksesan.