MENERJANG BADAI DI BALIK PELANGI

Jamaludin Rifai
Chapter #21

PART 21 KENA HUKUMAN

“Kehidupan itu tak selamanya mulus, pasti mempunyai cobaan dan ujian. Jika kita sabar dalam menghadapi cobaan itu, maka Allah akamemberikan jalan yang terbaik di balik cobaan itu.”

Pengumuman untuk kami SMK Pertanian Limboto untuk membawa alat pangkas rumput dan martil. Kebetulan hari itu adalah hari kerja bakti untuk membuat kajebo (seperti gubuk untuk meletakkan bunga dan tanaman hias lainnya) Untuk setiap kelas.

Bagi siapa yang enggak membawa alat yang dipesan mendapatkan ganjaran. Pak Guru kecil dan pendek. Tetapi jika marah suaranya nyaring tajam. Menggelegar bak petir menyambar pada siang hari. Tak ada hujan petir pun pasti jadi. Hehe.

Keesokan harinya Pak Guru datang memberikan apel pagi. Aku dulu masih kelas 1 SMK Pertanian Limboto. Kakak kelasku sedang bercanda di barisan.

Petir begitu menyambar pada siang hari. Pak Guru marah besar dan aku berada di barisan paling depan. Seketika itu tersentak kaget mendengar beliau marah. 

Teriakan nyaring melengking. Mulailah beliau menanyakan mana yang ribut tadi? Enggak ada satu pun yang mengaku.

Jadi, enggak ada yang mengaku, diingatkan kembali siapa yang enggak bawa alat yang dipesan hati-hati saja.

Wah, debar jantungku mulai menambah ketakutan. Aku berada di barisan pertama lagi. Dipanggil dan ditanyakan mana alat dengan nada gertakan bak rentenir yang membawa algojo.

Lihat selengkapnya