MENERJANG BADAI DI BALIK PELANGI

Jamaludin Rifai
Chapter #22

PART 22 PERTAMA KALI BOLOS

“Belajarlah dengan tulus dan ikhlas suatu saat ilmu itu akan membawa keberkahan untuk orang banyak. Hidup itu butuh proses belajar, tidak ada yang seinstan di dunia ini. Lakukanlah untuk orang-orang tercinta.”

Zaman putih abu-abu itu asyik dan menyenangkan. Jika diingat kembali. Waktu itu enggak ada satu pun guru yang masuk. Akhirnya aku kena bujuk rayu kawanku nongkrong di kantin.

Jika aku mau bertahan di dalam kelas hanya sendirian. Dengan terpaksa memilih mau ikutan nongkrong dengan mereka. Kemejaku yang teratur dalam celana ditarik keluar. Mengikuti gaya mereka. Hehe. Maklum aku yang paling terkecil di antara mereka juga. Hehe.

Tak membuatku gentar begitu saja, dalam fostur tubuh yang kecil itu. Walaupun kecil bukan berarti enggak punya jiwa yang besar dan ingin sukses.

Bagiku tubuh kecil bukan berarti otak dan pikiran pun ikutan kecil. Istilah orang kecil-kecil cabe rawit. Hehe. Banyak kenangan yang aku dapatkan.

Beberapa menit kemudian kami nongkrong, sementara mereka sudah mengambil piring nasi kuning dan baru duduk sebentar. Suara dari jalan terdengar dengan jelas. Sementara kami yang lain berada di dalam rumah.

Kawan-kawan yang melihat dan mendengar suara Pak Robin memanggil langsung berhamburan kabur. Untung Pak Robin tersebut enggak melihat kami sebagian.

Kami berhamburan, lari kocar-kacir enggak karuan. Ada yang hampir bertabrakan. Karena takut dan mencoba menyelamatkan diri masing-masing.

Aku dan beberapa kawan lainnya, lari ke dapur dan bersembunyi di kamar mandi. Begitu mendengar teriakan Pak Robin dengan suaranya yang khas, suara yang nyaring dan menggelegar.

Membuat kami takut di pukul lagi. Bahkan sepiring nasi kuning pun, dibawa kabur sambil mencari tempat persembunyian.

Pemilik kantin pun sudah memahami itu semua. Mencoba untuk tetap diam dan merasa kasihan, apabila ada yang ketangkap dan dipukul.

Kami yang pada saat sembunyi pun diam dan menetes keringat membasahi tubuh. Bayangkan saja yang sembunyi dalam kamar mandi.

Lihat selengkapnya