Dalam tidurku aku memimpikan Dismas dan Gestas lagi. Pribadi Ketiga tak ada di sana. Mimpiku kali itu tak biasa, aku tidak menyaksikan mereka mengobrol seperti biasanya. Di dalam mimpiku, Dismas dan Gestas membawaku ke beberapa tempat untuk melihat beberapa peristiwa. Pada peristiwa pertama—entah bagaimana—aku langsung tahu bahwa itu adalah cerita Alkitab yang dulu sering kudengar di Sekolah Minggu. Peristiwa pertama adalah kisah Yunus. Pendek kata, di dalam mimpiku, aku melihat kapal Yunus yang terombang-ambing di lautan karena badai, lantas para penumpang kapal memutuskan buang undi untuk mengetahui siapa sebenarnya orang terkutuk di kapal itu yang menyebabkan mereka harus terkena badai. Yunus terpilih. Yunus pun mengakui perbuatannya yang menyebabkan badai itu. Akhirnya Yunus dibuang dari kapal lalu dimakan seekor besar dan hidup di dalam perut ikan itu selama tiga hari lamanya.
Setelah itu, adegan kedua yang kusaksikan berpindah kepada adegan pemilihan Saul sebagai Raja Israel lewat proses undian. Lalu adegan ketiga, pembagian tanah suku-suku Israel lewat undian. Adegan keempat, aku menyaksikan adegan murid-murid Yesus memilih pengganti Yudas sebagai murid ke-12 lewat undian. Dan adegan terakhir, aku menyaksikan para prajurit Romawi membuang undi untuk mendapat pakaian Yesus setelah mereka menyalibkan-Nya. Dalam mimpi itu aku kebingungan sampai salah seorang di antara orang itu berkata,
(Gestas): Andaikata semua pilihan di dunia yakin diputuskan seseorang dengan membuang undi.
(Dismas): O, betapa enaknya hidup!