"B-bab-ppak!?"
"Imannn!"
"B-bap-ak!?"
"Imannn!"
"Bapak!?"
"Iman!"
"Pak? Bapak!?"
"Man! Iman! Stop! Setopp, Man, capek! Gini aja terus sampai ceritanya tamat!"
"Bapak? Ini beneran Bapak?" ragu Iman. "Bapak jadi ..., setan?"
"Kamu gak lihat?" ujar Bapak dengan suara pamer. "Ini yang namanya hantu, Man."
Bapak lalu terbang menuju Iman, menuju rongga dada kemudian menembus punggungnya. Lalu kembali di depan Iman.
Iman tersentak kaget. Untuk sesaat, barusan seperti dirinya diisi angin lalu dipaksa kentut. Begitulah kira-kira yang dirasakannya. Terutama dia khawatir, kalau-kalau tadi dia hendak dirasuki.