MENGAPA HIDUPKU TERPURUK?

Putri Lin Apriani
Chapter #1

Riycle Arcelisa


Kegembiraan tengah dirasakan oleh anggota anggota keluarga di rumah minimalis lantai dua yang sudah selesai dibangun. Mereka sedang merayakan acara aqiqah anak ketiga yang diberi nama Yoda Argintira.

Semua orang datang silih berganti sebagai tamu undangan. Kenita Arnatira juga sedang asyik bercanda ria bersama teman-teman SMA-nya. Lain halnya dengan anak perempuan yang baru menginjak umur tujuh tahun.

Di sini dia hanya menikmati makanan tanpa terlalu mempedulikan orang-orang yang sedari tadi sedang menyapanya. Baginya sapaan itu hanyalah sekadar hiburan sementara. Riycle Arcelisa, nama yang sangat cantik untuknya.

Bukan hanya itu saja. Dia sangatlah menggemaskan karena mungil, gemuk, pipi tembem yang menghiasi hidung peseknya, berbulu mata lentik, kulit sawo matang. Entah mengapa sikapnya sekarang malah berubah menjadi dingin dan pendiam.

Riycle pun pergi ke kamar karena matanya sangat mengantuk. Di dalam kamar dia memandangi seragam sekolah sambil tiduran di atas ranjang empuk. Iya, mulai besok dia akan menjadi murid SDN.

Dia pun tertidur pulas saat Kenita, kakaknya membuka pintu kamarnya, kemudian Kenita keluar setelah menyelimutinya dan kembali menutup pintu. Acara yang tadinya bising dan meramaikan isi rumah sudah berakhir.

Sekarang yang terdengar hanyalah suara tangis bayi laki-laki tampan yang sedang dimandikan. Karena lapar, Riycle pun terbangun untuk mengisi perutnya kembali. Dia berjalan sempoyongan.

Matanya masih mengantuk. Kenita yang melihat Riycle lalu menggandeng tangan Riycle agar ia duduk saja di kursi meja makan, dan Kenita mengambilkan makanan untuknya.

Riycle bingung, apakah dia harus gembira dengan kehadiran sang adik, atau apakah dia masih disayang orang tuanya karena dia sudah menjadi anak kedua?Karena malas memikirkan yang tidak-tidak, Riycle pun dengan secepat kilat menghabiskan makanannya.

"Riycle, besok kamu berangkat sekolah bareng sama Kakak, ya." Kenita mengajaknya karena dia adalah murid SMAN kelas 11 IPA 1.

"Iya, Kak."

"Semangat besok sekolahnya ya. Mulai besok itu adalah hari pertama kamu sekolah di SDN setelah sebulan yang lalu kamu baru lulus TK."

"Siap, Ayah."

Tak terasa matahari pagi kembali menyinari bumi. Setelah sang kakak mandi, Riycle pun menyusul. Karena dia masih bocah, Ricyle hanya memakai perlengkapan mandi seadanya.

Dia pun memasuki kamar untuk menyiapkan peralatan sekolahnya. Di dapur, Kenita membuat susu hangat dan bekal untuk mereka berdua. Dirasa sudah siap, Riycle pun turun menuju dapur untuk makan pagi.

Mereka pun makan bersama tanpa banyak tingkah. Hanya suara detingan sendok, garpu, dan celotehan Yoda, adik mereka yang masih bayi.

"Kenita, Riycle. Ini uang jajan untuk kalian berdua. Riycle, jangan lupa nanti kamu ambil bimbingan bimbel ya agar kamu sama seperti Kenita, kakakmu yang selalu mendapatkan nilai tinggi di atas rata-rata."

"Terima kasih, baik Ayah."

"Ya sudah. Ayo kita berangkat, Riy."

"Hati-hati anaknya ayah dan mama."

Kedua kakak beradik itu pun berangkat menggunakan motor baru honda matic warna biru. Akhirnya Riycle telah sampai di sekolah yang tidak terlalu jauh dengan rumahnya.

Riycle memilih duduk di meja depan dekat meja guru wali kelas. Baru saja dia duduk di kursinya, ada anak laki-laki yang menyenggolnya untuk ikut duduk berdua dengan dirinya.

Riycle hanya menganggukan kepalanya saja. Jam tujuh pagi semua murid sudah memenuhi ruangan kelas. Guru pun juga telah berada di dalam kelas.

"Pagi anak-anak. Perkenakan, ibu adalah wali kelas kalian. Nama ibu Mainah. Sekarang kita gantian ya. Kalian satu persatu-satu harus memperkenalkan diri masing-masing. Yuk, anak-anak ibu yang tampan dan cantik."

Semua murid pun melakukan perkenalan. Setelah itu mereka memilih estrakurikuler. Lonceng tanda istirahat berbunyi. Semua anak berhamburan keluar kelas untuk makan menuju kantin.

Berbeda dengan Riycle dan Irga, Irga adalah anak laki-laki yang tadi pagi mengajaknya duduk berdua. Mereka sedang asyik makan bekal di bangku kelas. Setelah makan, semua murid kembali memasuki ruang kelas.

Di dalam kelas ada empat guru pembimbing estrakurikuler yang akan membantu murid-murid. Di dalam kelas juga ada Ibu kepala sekolah yang ikut memperhatikan murid-murid baru. Sesudah mendapatkan masing-masing kelompok, Riycle dan teman-temannya pun memasuki ruang les.

"Halo anak-anak. Perkenalkan nama bapak adalah Pak Ifal. Guru Pembimbing bimbel kalian. Mulai besok kita memulai pelajarannya. Sekarang kita bermain saja dulu. Kepada Riycle dan Irga, bapak tunjuk sebagai ketua ya."

Lonceng kembali berbunyi di jam 10 siang dan semua murid dipulangkan. Setelah memasang sepatu, Riycle menengok ke arah kanan. Ternyata di sana ada mamanya yang sedang menjemputnya.

Dia pun berlari kecil untuk menghampiri sang mama. Riycle kira dia akan pulang sendirian, tetapi di depan parkiran Irga bersedih karena tidak bisa pulang bersama dengan Riycle.

Alasan Irga selalu ingin bersama dengan Riycle karena dia tertarik semenjak pertama kali melihat Riycle di acara aqiqah. Riycle sama sekali tidak menyadari hal ini. Setelah sampai di rumah, Riycle makan roti selai madu sambil menjaga Yoda di kamar.

Lihat selengkapnya