MENGAPA HIDUPKU TERPURUK?

Putri Lin Apriani
Chapter #2

Liburan


Sesampainya di depan ruang les di sana belum ada Pak Ifal. Irga pun mengajak Riycle dan teman-temannya belajar secara mandiri. Anak-anak itupun ikut membuka buku, diantara mereka ada yang belum mahir mengeja dan berhitung.

Mungkin sebelumnya ada yang tidak sekolah TK, beberapa menit kemudian akhirnya Pak Ifal datang dengan wajah cemberut. Beliau merasa bersalah karena datang terlambat, tetapi anak-anak menyambutnya dengan senyuman manis.

Beliau pun langsung memulai bimbel walau waktu tinggal setengah jam lagi, Riycle yang sedari kecil mudah memahami seseorang. Dia pun menepuk lengan Pak Ifal untuk memberikan semangat agar anak-anak lainnya juga ikut bersemangat, di luar ruangan tersebut ada ibu-ibu yang ingin menjemput anak-anak mereka.

Riycle juga melihat di sana juga ada bang Elvan yang sedang menunggunya sambil bermain games di ponsel, tidak lupa Riycle mengajak Irga pulang karena bundanya tidak ada di sini.

Irga pun hanya menurut saja dengan wajah murungnya, Elvan yang hafal dengan wangi melon parfum Riycle dia langsung menyimpan ponselnya dan mengantarkan kedua anak itu pulang.

Irga pun turun dari mobil karena sudah sampai di rumah, tetapi di rumah malah tidak ada orang. Riycle baru tahu kalau mereka tinggal dalam satu kompleks, Elvan kembali menyetir mobil untuk mengantarkan Riycle pulang.

Di kompleks ini adalah daerahnya Pak Gintira ayahnya Riycle, beliau bekerja sebagai pegawai marketing di bidang properti. Hampir seluruh kompleks, hotel, apartemen, resort dan perumahan itu ada dalam alih tangan beliau, Ibu Arrayheni mamahnya Riycle beliau juga ikut bekerja sebagai guru di TK depan gerbang kompleks di sini.

Elvan selain menjadi supir antar-jemput Riycle, dia juga ikut bekerja sebagai karyawan CCTV di seluruh kompleks dan perumahan ini. Begitu juga dengan Kenita dia sekolah sambil bekerja sebagai penyiar radio ORARI di studio milik ayahnya, setelah sampai di rumah Riycle langsung menuju dapur karena perutnya sangatlah lapar.

"Segitu laparnya anak mama sampai seragam sekolah saja lupa diganti sama baju rumahan."

"Hhee, maafin Riycle, mah."

"Yasudah, cepat mandi sana, makanan kamu sudah habis itu."

"Oke, mah."

Riycle pun memasuki kamarnya dan menuruti permintaan dari mamahnya, tetapi dari depan ada yang mengetuk pintu.

"Ehh tante, silahkan masuk."

"Mama kamu ada, tidak."

"Ada kok, sebentar Riycle panggilkan."

Riycle mencari mama ya ke dapur, namun mamahnya sudah ada di dalam kamar karena ingin memandikan Yoda. Dia juga meminta bibi membuatkan 3 minuman jus untuk tamu, lalu Riycle menghampiri mamahnya.

"Mah, ada tamu di luar. Mamah temuin gih, biar nanti bibi yang nanti memandikan Yoda."

"Hemm, iya deh."

Mamahnya pun menemui tamu itu, bibi yang sudah mengantarkan minuman langsung membawa Yoda untuk mandi. Sama seperti Riycle yang juga mandi di kamarnya, tak berselang lama Kenita kakaknya juga baru pulang.

Riycle kembali bermain bersama Yoda di kamar orang tuanya, dia terlihat gemas melihat Yoda yang sedang belajar bicara. Meski dia tidak mengerti apa yang dibicarakan Yoda dalam bahasa bayi, Yoda terus saja menghentak-hentakan kakinya dengan tangan yang memegang mainan.

Saking gemesnya Riycle sampai tidak berhenti menciumi pipi merah Yoda, Yoda yang merasa senang dia hanya senyum dan tertawa kecil.

"Asyik banget ini ya, yang lagi main sama adik."

"Ehh, ayah. Ayah mandi gihh, ayah bau asem ya, dek." Riycle mengelus lembut tangan Yoda.

"Iya-iya, bawa gihh Yoda ke kamar kamu."

Riycle menuruti apa kata ayahnya, dia menggendong Yoda dengan pelan-pelan. Melihat Yoda di dalam pangkuannya, Riycle teringat dengan stiker panda gemoy yang pernah dia lihat di ponsel Kenita, kakaknya. Baru saja ingin masuk ke dalam kamar, Riycle malah di panggil mamahnya. Dia pun ikut duduk di sofa kecil ruang tamu, Yoda juga dia dudukan di atas pahanya.

"Maaf mah, apa ada yang bisa Riycle bantu?"

"Iya ada, kamu bisa bantu tante ini tidak."

"Bantuan seperti apa?"

Lihat selengkapnya