Aku tumbuh menjadi anak yang kuat, ya walaupun terkadang sakit seperti anak-anak lainnya seusiaku.
Merangkak, berjalan kesana kemari, manjat kursi dan meja, terjatuh dan menangis selayaknya anak anak pada umumnya.
Ibu merawat ku dengan kasih sayang. Karena aku mulai sehat, papa mulai lebih sibuk lagi di luar rumah mengurus pekerjaannya seperti biasa.
Di halaman rumahku ada seekor burung hantu yang di pelihara papa, aku tak tau sebelumnya, karena ku tau matanya besar, melotot dan kepalanya besar, dengan suara sedikit seram.
Awalnya aku takut mendekati, karena tidak ada orang dirumah, penasaran, aku mendekatinya dan akhirnya aku tau namanya burung hantu, karena kata hantu dibelakang namanya membuat ku merinding. Sehingga aku mulai takut jika mendekat ke kandangnya yang di buatkan papaku.