Papa ku terkenal sangat idealis, dia adalah kepala bagian keuangan Sumbar-Riau di sebuah perusahaan kontraktor besar di Sumatra.
Pembangunan proyek jalan, jembatan layang, dan gedung adalah proyek proyek yang di lakukan oleh perusahaan kontraktor tempat papa bekerja.
Karena ke idealisannya dia sangat terkenal di siplin, teliti dalam pemeriksaan data-data yang harus dia tanda tangani, tidak seenaknya saja dia tanda tangani. Benar-benar dia baca meskipun memakan waktu lama sampai tengah malam, sehingga waktunya untuk aku dan kakakku sangat sedikit.
Jadilah kami seperti anak ibu. Dirumah tidak boleh kotor, berantakan meski itu adalah mainan anak-anaknya, jika hari itu siang dia ingin mengganti baju kerjanya, dan baju yang ingin dia pakai masih kotor, ibuku wajib mencucinya segera dan menggosok baju itu cepat. Karena jam masuk kerja baginya harus ontime.
Tidak seperti zaman sekarang, ibuku mencuci masih manual tidak ada mesin cuci kala itu.
Meskipun nihu juga harus masuk kantor, papa tak peduli, dan mungkin ibuku takut jadi tidak pernah membantahnya.