Mengejar Cinta Habaib

Talita Dzakiyah
Chapter #1

Pulang Liburan

Pulang Liburan


Hari ini adalah hari di mana Vanya pulang, setelah menghabiskan waktunya untuk berlibur di Bali bersama keluarganya.


Vanya mengenakan hoodie berwarna biru langit, dengan earphone yang menempel di sebelah telinganya. la terlihat sangat santai.


la berjalan menuju tempat pengambilan koper sambil memutar playlist lagu kesukaannya.


Saat tiba di bagasi, Vanya masih sibuk dengan handphone-nya sampai-sampai ia tidak sadar jika roda kopernya tersangkut dengan koper lain.


Koper itu pun hampir terjatuh, tetapi ada seorang pria yang dengan sigap menangkap dan menaruh koper itu kembali sehingga tidak jadi mengenai kakinya.


"Hati-hati," ucap pria itu.


"Oh iya sorry, makasih."


Vanya melirik sosok pria itu sekilas dan mengucapkan terima kasih, lalu kembali menatap layar gadget yang berada di tangannya itu.


Setelah itu, Vanya langsung berbalik pergi tanpa mengucapkan banyak basa-basi.


Pria itu hanya menatap bahu Vanya yang menjauh, kemudian ia sendiri pun berjalan ke arah yang berlawanan.


Vanya menoleh ke belakang, dan melihat pria yang menolongnya tadi sudah menjauh pergi.


Vanya berjalan keluar dari bandara sambil sesekali melihat ponselnya, memeriksa kabar terbaru dari keluarganya, apakah sudah berada di bandara untuk menjemputnya atau tidak.


Udara di sekitar bandara terasa sangat sejuk. la memandang langit yang juga sudah berwarna keemasan, pertanda senja mulai datang.


Dari kejauhan, Vanya mendapati sosok yang dikenalnya sedang bersandar di mobil merah kesayangannya.


Vanya pun langsung menghampirinya. "Rey? Kok jadi lo yang jemput gue?"


"Nyokap lo yang nyuruh. Udah naik, gue males lama-lama di sini."


"Lo bawa mobil gue?" tanya Vanya bete.


Dengan santainya Rey menjawab,


"Daripada gue bawa motor, emangnya lo mau naik di belakang sambil bawa koper?"


"Udah gak usah protes, masuk aja."


Belum sempat Vanya berkata-kata lagi, Rey sudah lebih dulu masuk dan menyalakan mobilnya.


"Lo mau gue tinggal?"


Mendengar itu, Vanya pun langsung masuk ke dalam mobil.


Ketika ia hendak memasuki mobil, matanya seperti menangkap sosok yang familiar baginya.


Pria tadi. Pria itu berdiri di area penjemputan, dan sedang berbicara dengan seseorang yang mungkin adalah keluarganya.


Dari kejauhan, pria itu tampak lebih rapi dan tenang. Vanya terdiam sejenak, ia tidak tahu mengapa tiba-tiba ia menjadi tertarik untuk memperhatikan pria itu.


"Vanya, ayo masuk!" seru Rey lagi.


Lihat selengkapnya