Mengejar Cinta Habaib

Talita Dzakiyah
Chapter #2

My School, Vanya Coming!

Di sebuah SMA Bumi Satya, seorang gadis berjalan melangkahkan kakinya di lorong sekolah.

Hari ini adalah hari Senin, hari pertama dirinya kembali masuk sekolah setelah menghabiskan waktunya untuk berlibur. Vanya melihat ke sekeliling, biasanya sekolah sangat ramai. Tetapi, entah kenapa kali terasa ini sepi.

Gadis itu terus berjalan sampai akhirnya matanya berbinar karna melihat orang-orang yang dirinya rindukan.

"Halo guys, gue udah pulang liburan. Vanya is comeback." Vanya meneriaki mereka dari kejauhan.

"Halo Van! Akhirnya lo balik juga, kita sepi nih gak ada lo." Mereka pun bercipika cipiki.

"Gue udah duga, pasti kalian kangen berat sama gue." 

"Oke, karna kalian seneng gue udah balik. Dan gue ga bawa oleh-oleh, jadi kalian semua gue traktir makan di kantin," ucap Vanya yang membuat mereka semua kegirangan. 

"Lo serius Van? Aaa makasih banyak Vanya cantik...."

Mereka pun memesan makanan lalu makan bersama di kantin.

"Eh iya Van, by the way gimana liburan Lo? Seru nggak?" 

"Seru aja sih, have fun. Cuma gue agak kesel, karna yang jemput gue di bandara Rey, bukan mama papa gue." Vanya cemberut sambil mengaduk makanannya.

"Yaelah emangnya kenapa sih Van? Gak harus nyokap bokap lo juga kali yang terus jemput lo. Lagipula Rey juga paket komplit tuh, lo ga liat apa, sepeduli itu dia sama lo?"

"Iya tuh Van, dia itu sayang sama lo. Eh tapi, bukannya lo liburan sekeluarga ya? Kenapa lo bisa pulang belakangan?" tanya temannya yang lain.

"Gue pulang duluan," jawab Vanya singkat, yang membuat mereka semua melongo.

"Gak sekeluarga juga sih, cuma nyokap, bokap, sama adek gue."

"Pantes aja Vanya, Vanya.... Lo sih pulangnya belakangan."

"Iya, gue mampir ke rumah temen gue dulu." 

"Mampir apa mampir tuh, ampe ditinggal gitu sama nyokap bokap lo."

"Nginep seminggu sih," jawab Vanya agak kikuk.

Teman-temannya hanya bisa menggelengkan kepala mereka. Tidak habis pikir dengan tingkah Vanya.

"Van, gue mau dong dideketin sama Rey," ucap Sasya, yang membuat satu tongkrongan tertawa.

"Haha. Apaan sih Lo Sya, tiba-tiba minta dideketin sama Rey. Kesambet apaan Lo?" tanya Reva tertawa geli.

Vanya pun tak kalah syok mendengar permintaan tiba-tiba dari satu temannya itu, bahkan hampir menyemburkan minumannya keluar.

"Sejak kapan Lo suka sama Rey Sya?" tanya Vanya heran.

"Udah lama sih, tapi.... Gue cuma ga berani confes aja ke dia," ucap Sasya malu-malu.

"Tapi Lo tau kan? Rey itu masih gamon sama mantannya? Kemungkinan dia gak mau mulai hubungan baru sama seseorang deh." 

Vanya tau perkataannya kali ini bisa mematahkan hati teman baiknya. Tetapi memang kenyataannya seperti itu, mau tidak mau ia harus mengatakannya di awal daripada temannya kecewa nanti.

"Iya Van... Kalau Lo gamau gapapa kok." 

Lihat selengkapnya