Mengejar Cinta Istri Amnesia

Natalia Lestari
Chapter #2

Gugup

Kamar pengantin.


Sekarang Angga dan Raniah sudah berada di kamar pengantin.


Sesampainya di kamar pengantin, Angga langsung mendaratkan bokongnya di sofa depan ranjang lalu meletakkan kepalanya di sandaran sofa. Sedangkan Raniah, dia duduk di tepi ranjang yang berhadapan dengan sofa yang Angga duduki.


"Mas, Angga beneran gak pa-pa kita pergi bulan madu ke Singapura?" tanya Raniah.


"Ya mau gimana lagi. Kan tadi Mama udah bilang kalau keputusan Mama mutlak. Itu artinya kalau Mama bilang A yah harus A." jawab Angga sambil melepaskan sepatunya.


"Udah lah, anggap aja kita bukan bulan madu tapi liburan biasa. Kan dulu pernah juga kan kita liburan ke Bali cuma berdua, anggap aja kayak gitu." kata Angga lagi.


"Tapi waktu itu kan kita gak sekamar Mas, kalau sekarang..." Raniah menggantung kata-katanya.


"Ya nanti kita tinggal pesen satu kamar lagi, gampang kan." Angga melanjutkan kata-kata Raniah yang menggantung.


"Oh... ya udah kalau gitu." cicit Raniah.


"Ya udah sana bersih-bersih." titah Angga.


"Mas Angga dulu aja. Aku masih harus lepasin aksesoris sama ngurus rambut aku yang disanggul." jawab Raniah.


"Ya udah." balas Angga. Angga pun berdiri dari duduknya lalu melepaskan jas dan kemeja-nya di depan Raniah.


Melihat Angga melepas kemeja-nya, Raniah yang tidak terbiasa melihat aurat laki-laki spontan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.


"Iiih Mas Angga! Buka-nya di kamar mandi dong!" protes Raniah.


"Kenapa? Memangnya kamu gak pernah apa lihat yang beginian?" tanya Angga.


Raniah menggelengkan kepalanya.


"Masa? Terus kalau kamu ngajar renang, laki-laki disana pada pake baju gitu?" tanya Angga.


Selain kuliah, Raniah juga mengambil pekerjaan sambilan dengan menjadi pengajar renang anak-anak SMP sekolah internasional. Dimana di sekolah itu juga ada SMA-nya dan hanya ada satu kolam renang yang juga di pakai oleh anak SMA-nya. Tapi setelah lulus kuliah, Raniah pun berhenti mengajar renang.


"Cuma pake celana renang sih, tapi kan beda aja Mas." jawab Raniah.


"Beda apanya. Laki-laki yang kamu lihat di kolam renang sama aku sama ajalah Ran. Kecuali aku buka celana di depan kamu, nah baru kamu boleh tutup mata, kalau cuma buka baju mah gak pa-pa Ran. Udahlah gak usah lebay gitu." balas Angga lalu berjalan menuju kamar mandi.


Mendengar suara pintu kamar mandi, barulah Raniah membuka matanya. Lalu bernafas lega.


Setelah itu berjalan menuju meja rias dan membuka aksesoris yang ia kenakan dan printilan-printilan yang ada di rambutnya.


Tak sampai lima belas menit Angga keluar dari kamar mandi hanya dengan menggunakan handuk yang melilit di pinggangnya.


Melihat penampakan Angga dari pantulan cermin, Raniah menelan salivanya susah payah, jantungnya juga berdegup kencang.


"Belum selesai juga ngurus rambut?" tanya Angga karena melihat rambut Raniah yang masih tersanggul.


"Be-belum Mas." jawab Raniah gugup karena Angga berjalan mendekatinya.

Lihat selengkapnya