Bab 11
Sungguh!
Perempuan bisa membuat laki-laki menjadi kuat
Perempuan bisa membuat laki-laki menjadi lemah
Perempuan bisa membuat laki-laki menjadi penakut
Perempuan bisa membuat laki-laki menjadi pemberani
Tapi perempuan pun bisa membuat laki-laki menghianati perempuan lainnya!
Detik terus berjalan.
“Sebenarnya, bukan kamu yang pintar menyembunyikan perselingkuhanmu dari istri, melainkann istrimu sudah kadung percaya bahwa suaminya adalah laki-laki baik!” ujar Yudha. Danu meringis. Latar belakangnya sebagi laki-laki baik, sangat menguntungkannya buat kondisi saat ini. Arti, istrinya mungkin lupa, kalau dunia ini fana. Semua bisa berubah. Pikir Danu. Namun, kejadian diatas jemuran, agak membuat Danu was-was juga. Ia takut Arti mulai mencurigainya.
“Dan, kamu adalah laki-laki baik.” Yudha kembali berkata sambil melirik Danu.
“Bukan hanya sebagai laki-laki baik. Tapi aku juga laki-laki ganteng dan mempesona.” sergah Danu sambil tersenyum. Yudha tergelak.
“Mungkin salah satunya itu juga yang membuat istrimu mau sama kamu.” kata Yudha setuju.
“Tapi kamu lupa, ketampanan atau keindahan fisik, adalah karunia yang sangat rapuh.” desah Yudha. Danu terbelalak. Ia juga pernah mendengar ujaran itu. Tapi ia lupa siapa yang mengatakannya. Hanya, kini dari mulut sahabatnya perkataan itu keluar. Danu merasa Yudha semakin matang hidupnya. Apakah kepedihan hidup yang bertubi-tubi menikam bahtera rumah tangga akan membuat seorang suami memiliki kematangan hidup yang mumpuni? Yudha kini bukan hanya seperti paranormal atau ahli sihir, namun lebih merupakan seorang yang menyerupai filsuf besar saja. Kata hati Danu.
“Istriku dulu bilang, suka ke aku karena aku gemar olahraga dan mempunyai badan yang atletis. Arti suka dengan perut sick pack’ku.” Danu berkata serius. Gilanya, Yudha malah menertawakannya.
“Sungguh, terakhir sebulan yang lalu, saat kami menghadiri pernikahan teman, ketika perutku agak buncit dan kemeja yang kupakai menjadi membusung dibagian perut, istriku cemberut dan ia bilang, katanya kemana perut sick pack’ku?” Danu berkata lagi. Yudha makin tergelak. Ia bagai melihat sesuatu yang baginya sangat lucu.
“Istrimu menyembunyikan kekagumannya pada dirimu. Perut sick pack hanya bagian terkecil kagumnya istrimu pada dirimu.” kata Yudha setelah selesai dengan tawanya.
“Maksudmu?” Danu bertanya heran.