Saka POV
“Apa yang sedang kamu pikirkan?” Suara Agnia mengagetkanku.
“Aku? Tidak. Kenapa tidak ikut mata kuliah sebelumnya?” tanyaku.
“Ada yang harus aku lakukan.” Agnia meletakkan tasnya di atas meja. Wajahnya tidak seperti biasa. Entah apa yang berbeda, namun memang tidak seperti biasanya.
“Apa ada masalah?”
“Tidak. Bukan masalah. Hanya terjadi sesuatu yang tidak aku inginkan.” Dia mulai mengeluarkan buku dari dalam tas.
“Jadi sesuatu yang buruk, ya. Apa itu?”
Agnia memandangku, mungkin dia menimbang apakah mau menceritakan ini padaku atau tidak. “Aku butuh waktu untuk memprosesnya. Tapi mungkin aku jadi bisa merasakan bagaimana menjadi Saka. Tidak terlalu menyenangkan.”
“Jadi aku? Kenapa?” Masih ada waktu beberapa menit sebelum dosen berikutnya masuk.
“Ya. Mendapatkan cinta dari seseorang yang tidak kita inginkan. Rasanya justru menjadi seperti beban.”
“Siapa yang kau bicarakan di sini? Aku, atau Agnia?”
“Kita. Sudahlah, sebentar lagi kuliah akan mulai. Kapan-kapan aku ceritakan.”