Mengikat Makna Selamanya

Mizan Publika
Chapter #8

Semuanya Berkat Hernowo

30yang benar-benar mempraktikkannya di kehidupannya sehari-hari, kecuali Pak Hernowo. Beliau adalah teladan saya. Jika ada ungkapan, “Aku tidak bisa hidup tanpa buku. Dan hanya kematian yang bisa menghentikanku menulis”, maka beliaulah orangnya.[]Mengikat Makna Selamanya

Mas Her, “Serendipity”, dan Saya*Oleh: Nurul Agustina**Sudah hari ke-5 sejak kepulangan Mas Hernowo Hasim, sahabat dan guru saya. Hari ini, sesuatu mengingatkan saya kepada almarhum: album K-Pop yang saya pesan, datang.

Mas Hernowo orangnya asyik.

Saya bisa ngomong apa saja ke beliau.

Membaca lagi inbox messengers, saya sekarang sesak napas dan berkaca-kaca. Percakapan kami seringnya cukup panjang karena Mas Her sangat elaboratif menjelaskan segala sesuatu yang saya tanyakan. Terutama soal membaca dan menulis. Pada 2013, Mas Her pernah menjadi mentor menulis dan sejauh yang teramati, beberapa teman termotivasi untuk menulis dengan alasan masing-masing. Lalu, soal K-Pop itu ....

Jadi, gini ... Mas Her beberapa kali mengirimkan tautan video musik, foto-foto, dan juga cerita tentang salah satu anaknya yang punya bakat besar sebagai seniman. Berbeda dengan ayahnya yang piawai dengan bahasa, putra (kalau nggak salah) bungsunya mengambil medium berbeda untuk mengekspresikan talenta dan “passion”-nya.

* Sudah dimuat di https://www.facebook.com/nurul.agustina.50/posts/10215385198878594** Ibu rumah tangga, penyuka buku dan tulis-menulis.

Lihat selengkapnya