Cerita Ryan.
Tentang akhir dari sebuah pengorbanan...
Keikhlasanku kini berubah menjadi sebuah penyesalan yang dalam...
Tak pernah terpikirkan olehku akan begini akhirnya. Sebuah pengorbanan keikhlasan melepas dirinya yang dulu kulakukan kini berubah menjadi bumerang penyesalan untukku.
Ternyata dia melakukan pengorbanan yang lebih daripada yang aku lakukan. Pengorbanan mempertahankan hati dan cintanya hingga maut datang menjemputnya.
Sebuah pembuktian yang kini membuatku meratapi kebodohan yang telah aku lakukan.
Aku meninggalkannya. Melepaskannya karena sebuah perbedaan yang tak bisa diterima oleh orang tuanya. Perbedaan yang menjadi batas dan penghalang untukku berani mempertahankan cinta dan kasih sayang dengan segenap kekuatan yang ku miliki. Bahkan dengan nyawaku sekalipun. Sesuatu yang telah dia lakukan dan buktikan.
Semua berawal dari ketidaksetujuan keluarganya akan hubungan kami. Perbedaan status sosial menjadi sesuatu yang penting dan tak bisa diubah bahkan oleh cinta yang tulus. Bahwa kalimat Tuhan tak pernah membedakan manusia dari derajatnya hanya menjadi sebuah kata manis penghibur belaka bagi sebagian umat lainnya. Masih banyak manusia yang selalu mempertanyakan dan merendahkan status sosial manusia lainnya seolah menjadi hal yang lumrah, bahkan untuk orang yang memiliki pengetahuan agama yang baik sekalipun. Seringkali mereka mengagumi seseorang yang memiliki ilmu agama yang tinggi tapi merendahkan sebagian lagi yang memiliki kekurangan di dunia ini.
Semula aku mengikhlaskannya lepas dariku agar dia bisa mendapatkan yang lebih baik, setidaknya menurut ukuran orang tuanya. Keikhlasan yang kupaksakan agar aku bisa tabah menerima takdir dari Illahi. Melihatnya bahagia bersama yang lain mungkin lebih baik bagiku daripada aku membawa dia lari terpisah dari keluarga dan orang tuanya seperti yang dia minta untukku lakukan. Aku tak akan pernah mau melakukan itu.