Blurb
Radana adalah remaja laki-laki berusia 17 tahun. Dia berupaya melarikan diri dari dusunnya karena dipaksa menikah dengan Kepala Dusun yang seorang perempuan berumur 60 tahun, yakni Nek Jasingah. Namun, usahanya itu sulit dicapai karena lari dari perintah orang tua dianggap kedurhakaan, sementara tak patuh pada adat sama saja tidak mematuhi Tuhan, sehingga dia terus dijaga bapaknya dan perangkat dusun demi terhindar dari malapetaka yang dipercaya akan terjadi pada keluarganya jika seseorang melanggar aturan turun-temurun nenek moyang: Perjanjian Adat. Bagi Radana, menikahi Nek Jasingah sama saja memasuki neraka. Akan tetapi, bagi semua orang, menjadi suami Nek Jasingah adalah suatu kehormatan paling agung; menjadi bagian dari keluarga Kepala Dusun yang dianggap keturunan langsung leluhur adalah kemuliaan tertinggi.
Ini kisah remaja laki-laki yang menjadi korban kekerasan seksual oleh pelaku yang seorang perempuan tua dan punya kekuasaan. Ini juga kisah seorang perempuan yang diperkosa selama bertahun-tahun oleh suaminya. Keduanya tidak punya kuasa atas jiwa dan raga mereka sendiri.
***
Sampul oleh Yucanse.
Novel ini terinspirasi dari seorang remaja laki-laki berusia 16 tahun yang menikah dengan seorang nenek berusia 71 tahun: https://www.samawarea.com/2017/07/mensos-sesalkan-pernikahan-remaja-selamat-dan-nenek-rohaya/
Terispirasi juga dari berita tentang Komnas Perempuan yang mengungkap selama tahun 2020 ada 100 aduan istri yang diperkosa suami: https://news.detik.com/berita/d-5605962/komnas-perempuan-ungkap-100-aduan-istri-diperkosa-suami-selama-2020
Dan ini: https://www.detik.com/tag/suami-perkosa-istri