Menikahlah Denganku

Bentang Pustaka
Chapter #2

Prolog

Tujuh puluh satu hari lagi, akankah gaun itu tetap menggantung di lemari?

Gadis itu bersimpuh. Wajah basah membenam di kedua lutut lelaki di hadapannya, yang tetap bergeming dan larut dalam sunyinya, sendiri.

Sekian lama, tak ada kata. Ia mengangkat wajahnya, untuk menemukan wajah lelakinya. Wajah yang dulu cahaya teduh tertanam kuat di sana. Namun, sekarang? Sinar itu redup semena-mena.

Tatapan itu, tatapan lurus tanpa jangkauan. Tak ada tujuan akhir dari hasil kerja retina matanya. Mata tajam itu semakin tajam. Menerawang, masuk ke negeri awang-awang. Entah sudah sampai mana ia melangkah dalam pengembaraannya di negeri itu, gadis itu tak tahu.

Ini sudah hari ke-29 sang gadis menemukannya dalam keadaan demikian. Ini sudah hari ke-29 ia kehilangan senyum simpul yang selama ini menjadi candu bagi lelahnya.

Lihat selengkapnya