Menikahlah Mas

Oleh: SweetNite

Blurb

"Saya terima nikah dan kawinnya Haura Zahra binti Usman dengan maskawin tersebut tunai," suara Bara tegas, tanpa ragu sedikit pun.

"Sah!" seru wali nikah dan para saksi.

Air mata menggenang di pelupuk mataku, namun aku menahan diri agar sebisa mungkin untuk tidak menangis di depan orang banyak. Aku melirik ibuku, Salimah, yang juga tak kuasa menahan air mata. Wajah ibuku yang masih pucat membuatku semakin pilu. Salah satu alasan mengapa aku tak menolak pernikahan ini adalah karena permintaan ibuku yang sedang sakit keras.

Dengan perasaan campur aduk, aku mendekati Bara dan mencium telapak tangannya. Hati ini masih terasa berat, tapi apa dayaku? Suaminya sekarang adalah Bara, dan aku harus menerimanya.

Lihat selengkapnya