“Woi Woi! Apa yang terjadi???” Keringat dingin menetes saat aku melihat proyeksi 4 orang yang menerjang sebuah labirin.
Dua pria berpedang menghancurkan semua monster yang menghalanginya.
Seorang lainnya, elf wanita berambut pirang, memanah ke arah proyeksiku, dan proyeksi itu hilang.
Tidak hanya itu, seorang penyihir wanita berkacamata juga menghancurkan semua penghalang, segel, bahkan membuat rute baru dalam labirin tersebut dengan kekuatan mematikannya.
Mereka tersenyum percaya diri sambil terus menghancurkan apa yang ada di depan mereka.
“Raja iblis! Persiapkan dirimu!”
Gawattt... Sepertinya mereka memang ke sini untuk menghabisiku....
“Yang mulia! Tidak ada yang bisa menghentikan mereka!”
Seorang pria berambut perak datang dan bersujud di depanku. Aku bahkan belum terbiasa dipanggil dengan hormat seperti itu.
“E..ehhh... Luciel(?) Sebaiknya aku melakukan apa?”
“Sepertinya tidak mungkin mempertahankan markas ini lebih jauh lagi. Yang mulia harus segera melarikan diri dan mengumpulkan kekuatan dulu.”
Lari bagaimanaa??? Di sekitarku ini hanya ada dinding gua dan sebuah altar saja. Pintu yang ada juga hanya pintu besar di depanku yang aku yakin dibuat hanya untuk dibobol para orang gila tadi!
“Luciel, kamu ikut denganku kan?”
“Tidak yang Mulia, saya akan mengulur waktu sebanyak mungkin di sini”
Hah? Tidak bisa tidak bisa, jika aku kehilangannya maka aku tidak punya siapapun untuk memanduku nanti.