Blurb
Enam orang yang terlibat dalam kisah pilu tragedi 98, perempuan korban yang harus menjahit lukanya sendiri karena ketidakadilan hukum serta perjuangan kelompok mahasiswa dalam memulihkan korban dari trauma berat yang menimpa Dita. Asa dan kasih dipadu dalam balutan tragedi extraordinary crime. Memaksanya menjadi untaian pengingat, betapa hebatnya menyembunyikan ketidakadilan. Betapa kuat tirani yang harus dihadapi untuk memperoleh penguasa yang adil, bukan diktator dan lobi busuk yang digaungkan. Tragedi Mei 98 belumlah terungkap secara utuh dan menyeluruh, ada banyak yang dibungkam. saatnya berteriak lantang sebagaimana slogan "Apabila memberikan keadilan bagi korban adalah sebuah mimpi, apakah kita memberikan korban juga bermimpi untuk dapat pulih dari kekerasannya"