Menjejak Amerika

Noura Publishing
Chapter #2

Welcome to America

Selamat datang di Amerika. Lebih ingin aku sampaikan sebagai ucapan selamat datang kepada para pembaca di buku ini. Sebuah buku yang aku persembahkan dari salah satu seri yang kutulis, yaitu seri Dakwah Keliling Dunia. Kali ini, serangkaian kisah batin saat diizinkan Allah menjejak (lagi) di bumi Amerika. Namun saat ini dalam “kemasan” dan “isi” berbeda, yaitu mengemban amanah dakwah.

Tentu, setiap perjalanan adalah kisah-kisah. Rentetan pembelajaran, kebahagiaan, bentukan pemikiran, gambar-gambar, warna warni, tiupan angin, rintik hujan yang mem­bentur lembut bumi, rumput bergoyang malu-malu, bunga yang bertumbuhan wangikan gelaran tanah merekah, se­nyap­nya mentari senja yang tenggelam, debur ombak meng­getarkan karang-karang, kereta yang meniup terompetnya. Perjalanan! Masih terlalu banyak yang tak dapat dirunutkan tentang perjalanan.

Maka, karena ia kaya warna dan kisahnya sendiri-sen­diri, izinkan aku mengajak pembaca untuk segera memasuki buku ini. Semoga yang ada di dalamnya sungguh sebuah perjalanan yang membawa pembaca pada keadaan baru yang memuaskan, selepas usai membacanya nanti.

Memang, ada banyak kisah bermakna, yang meng­getarkan batinku, menyadarkanku bahwa Allah senantiasa memandang dan memperhatikan, yang tak semua kisah itu tergelar di buku ini, sangat tak mungkin.

Yang terikhtiarkan tertuturkan di lembar demi lembar adalah makna-makna pembelajaran yang terekam dari peristiwa keseharian, dengan harapan, ikhtiar ini kan menguatkan azzam perjuangan di medan dakwah, di seluruh muka bumi ini.

Pun demikian, kelebat keajaiban hadiah Allah tertinggal dalam relung batin. Semisal, kejadian di setiap terbang antarnegara bagian di Amerika, kuatir mendapat kursi berdampingan dengan lawan jenis yang mungkin karena budayanya maka tak terlalu paham kalau aku berusaha menjaga jarakku dengan yang bukan muhrim, dijawab Allah, dengan tiap penerbangan, bersisian dengan perempuan. Terjadi satu kali, laki-laki, namun berusia sepuh. A Grandpa. Hehe ....

Belum terlupa juga, kebiasaanku tak menyengajakan belanja, jauhhh sudah ... kutinggalkan. Namun, hadiah satu tas kabin berisi oleh-oleh dari jamaah, tak hanya sekali terjadi. Allahu Akbar!

Lihat selengkapnya