Menjemput Bidadari

Be Maryam
Chapter #17

Hari Baru

Pagi yang cerah, setelah lima bulan lamanya aku terbiasa bangun pagi untuk melaksanakan salat subuh, membuat tubuhku bangun dengan sendirinya. Kulirik jam yang ada pada layar ponsel dan aku pun bangkit, berwuduk lalu melaksanakan salat subuh. Kemudian aku keluar rumah dengan mengayuh sepeda sportku, aku berkeliling mengitari komplek. Setelah tubuhku dibanjiri tetesan keringat, aku pun kembali ke rumah.

“Hai, Bi. Buatkan sarapan dong,” pintaku dengan tangan sibuk mengaduk susu buatanku.

“Masnya mau dibuatkan apa hari ini?” tanya Bi Ijah dengan senyum manisnya.

“Nasi goreng, Bi. Pakai kerupuk dan telur mata sapi tapi setengah matang ya!” pintaku yang kini sedang duduk menatap ponsel.

“Mas, Masnya enggak salah bilangkan ya?” tanya Bibi dengan mata melotot dan mulut terperangah.

“Enggak, Bi ...,” ucapku tersenyum.

“Baik, Mas. Akan Bibi buatkan nasi goreng kampung terenak ..., untuk Mas!” ucap Bibi dengan hati yang bahagia.

Lihat selengkapnya