Menjemput Cinta

Daud Farma
Chapter #9

Bagian Sembilan

Zuhair menelepon Wawan, adik kelasnya yang satu rumah dengannya. Walaupun Wawan tidak tahu bahwa Zuhair mencintai Sarah, setidaknya ia mendapatkan kabar keluarga baba Sarah dari Wawan, dan tujuan utama adalah anaknya, Sarah.

Dua kali Zuhair menelepon tidak bisa menyambung, dan Zuhair menyuruh Wawan lewat inbox whatsapp tuk telepon balik sesudah menanyakan apakah Wawan memliki pulsa voip. Wawan baru dua hari kemarin membelinya seharga lima puluh lima Pound untuk tiga jam dua puluh menit dan masih tersisa satu jam dua puluh menit lagi. 

Nasib malang memang tak ke mana, Zuhair kembali dirundung pilu. Hatinya terasa basah, air matanya meleleh dan mukanya semakin murung. Mendengar penjelasan Wawan via telepon bahwa Sarah sudah menikah dengan orang Turki yang dijodohkan pamannya sendiri, dan sampai sekarang juga masih di Turki. Wawan tahu akan hal itu ketika ia salat di Masjid, dan baba Sarah menanyakan kabar Zuhair, juga mengabarkan bahwa anaknya sudah menikah di Turki, hanya Ibu Sarah yang pergi ke Turki untuk menghadiri acara pernikahan Sarah dua minggu yang lalu. Zuhair menutup teleponnya dengan mengucapkan syukron dan salam. Zuhair kembali ke kamar lalu rebahan. Ia tidak ingin menangis di ruang tamu. 

Lelaki mana pun, yang kekar sekali pun, kalau sudah putus cinta pasti keluar sifat cemennya. Apalagi kekasihnya itu menikah dengan orang lain. Tetapi bagi Zuhair, Sukma dan Sarah bukanlah siapasiapa. Bukan pacar apalagi istri. Kalau diteliti kembali, tidak ada haknya untuk menangis. Toh mereka hanyalah sekadar kenal, walaupun ia mengenal Sukma sejak kelas satu SMP hingga enam tahun dan Sarah sejak ia masuk kuliah hingga ia tamat, selama empat tahun. Ia mencoba sesegera mungkin untuk melupakan yang ada maupun yang telah tiada, yang ada pun statusnya sudah tiada harapan lagi untuk memperisterinya. Sudah dimiliki orang lain.

Baru saja dua menit terpejam, kini ada orang yang sedang memasang muka murung, seperti orang yang hendak mengeluarkan air mata dan menangis sejadi-jadinya. Orang itu duduk di samping Zuhair yang sedang berbaring dengan mata terpejam. Karena ada suara gerak-gerak dan suara kicauan inbox blackberry messenger (BBM) itu, Zuhair terbangun.

Lihat selengkapnya