Menolak Miskin, eh, Mistis

Oleh: Rudie Chakil

Blurb

Beberapa lembar kertas peninggalan sang ayah membuat lima orang bersaudara —Muliono, Muliati, Muliadi, Muliaman, dan Muliani— bersama-sama mendaki Gunung Pranama guna mencari sebuah benda pusaka, yang berada di lembah gunung. Benda pusaka tersebut dijaga oleh sesosok Kurcaci Hitam dari alam lelembut, karena memiliki tuah keramat. Konon dapat mengondisikan keadaan sesuai dengan apa-apa yang dipikirkan sama pemiliknya.

"Kalau semisal kamu yang dapat, mau kamu gunakan untuk apa?" tanya salah seorang berinisial 'M' kepada saudaranya yang juga berinisial 'M'.

"Hmmm, mau saya gunakan untuk isi saldo e-money, seratus miliyar. Terus, ngerjain mertua saya biar nurut," jawab sang saudara yang awalan namanya berimbuhan 'Mul'.

Akhirnya setelah melewati perjalanan panjang dan melelahkan, salah seorang dari mereka ternyata berhasil mencuri benda pusaka berbentuk mata tombak berbahan tembikar itu. Namun, fatalnya, sosok Kurcaci Hitam kemudian ditugaskan Raja Lelembut untuk merampasnya kembali. Dia pun mengejar kelima saudara itu sampai ke kota.

Siapakah di antara mereka yang mampu mengelabui Kurcaci Hitam hingga bisa mengambil pusaka?

Bagaimana rutinitas sang pemilik benda pusaka setelah mendapatkannya?

Apakah dengan beradaptasi di dunia manusia Si-Kurcaci Hitam berhasil melaksanakan tugas?

Temukan jawabannya dalam kisah komedi khusus anak 21++ ini.


***

Catatan penulis : Menertawakan keadaan jauh lebih baik ketimbang ditertawakan sama keadaan.

Lihat selengkapnya