Hari yang dinanti, hari penting bagi seluruh siswa kelas dua belas, hari dimana terlepasnya masa sekolah, digantikan dengan kehidupan yang masih menjadi misteri untuk kedepannya.
Asa sudah siap dengan setelan jas berwarna hitam yang melekat pas di tubuhnya. Di hari ini, hari yang akan mengukir sejarah dalam hidupnya.
Acara inti perpisahan telah selesai sejak lima menit yang lalu. Digantikan dengan acara hiburan yang kini mengisi acara kosong. Asa berjalan ke belakang panggung, ia akan menjalankan misi terakhirnya di sekolah ini.
"Mari kita saksikan persembahan lagu dari Angkasa Permana."
Suara riuh tepuk tangan mengiringi sebelum akhirnya Asa mulai memetik gitar dan bernyanyi.
Alunan lagu Bukti karya Virgoun terdengar lembut menyapa kuping. Asa sangat mendalami lagu tersebut membuat beberapa siswi memekik saking terharunya.
Setelah selesai menyanyikan lagu, Asa menghampiri Tari kemudian menarik gadis itu ke atas panggung. Ia berlutut tepat di depan gadis itu seraya menyerahkan setangkai mawar merah.
"Will you be mine?"
Asa mengucapkan itu dengan lantang membuat semua orang bersorai supaya Tari menerimanya. Lain halnya dengan gadis itu yang terbujur kaku.
Mata Tari memanas diperlakukan semanis ini, tidak bisa dibohongi ia pun menyukai Asa. Perasaan itu tiba-tiba dan ia tidak bisa menyangkalnya.