Perkenalkan, namaku adalah Mentari. Mereka sering memanggilku Tari. Aku sekarang duduk di kelas lima SD. Dan aku suka berpetualang.
Setelah menuliskan kalimat tersebut. Aku menutup buku tulisku lalu aku menunggu ibu guru masuk ke kelas. Karna ini hari pertama ku masuk sekolah setelah libur cukup lama, di akhir semester lalu.
Suasana menjadi hening ketika ibu guru masuk ke kelas. Semua melipat tangan dimeja dan mengucap salam pada bu guru.
"Selamat pagi. Gimana rasanya jadi kelas lima?" Tanya bu Alika pada kami.
Kami hanya menjawab dengan senyum kecil, ada yang merasa tidak tertarik. Bahkan beberapa hanya diam saja.
"Ibu tidak datang sendirian. Kalian punya teman baru, dia dari Jakarta." Sambung bu Alika
Semua teman ku saling bertatap mata satu sama lain, mereka penasaran sama sepertiku.
"Putri. Silahkan masuk ... Duduk di sebelah Mentari." Ucap bu Alika dengan suara tegasnya.
Aku menggeser tas ku, dan memposisikan diri sejauh mungkin dengan putri. Karna aku selalu merasa asing dengan teman baru.
Putri meletak kan Tas berbie nya berwarna pink tua. Sepertinya tas itu sangat mahal. Banyak kerlap kerlip di antara gambar yang ada di tas nya itu. Ada satu gantungan miniatur Monas dan juga nama bertuliskan "Putri".
Aku melirik perlahan ke arah Putri, ketika Putri melihatku. Aku langsung membuang muka ku ke arah papan tulis. Namun pandangan ku teralihkan oleh sepatu nya yang menyala di bagian bawah nya.
" Dia pasti anak orang kaya." Gumam ku dalam hati.
Pelajaran di mulai, semua teman-teman ku sibuk membicarakan Putri. Mereka melihat Putri bagaikan melihat barang antik yang bernilai ratusan dollar.
"Hai... Nama kamu siapa?" Sapa Putri sambil mengulurkan tangan nya padaku.
Aku diam saja, aku takut ibu guru akan marah padaku jika aku mengobrol di kelas.
"Kok diem aja sih?" Tanya Putri sambil menoleh memerhatikan wajahku dengan senyuman manis nya.